Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Stok Elpiji 3 Kg di Jaksel Aman, Kelangkaan Tidak Terjadi

Baru-baru ini, sejumlah daerah di Indonesia mengeluhkan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg.

Featured-Image
Gas elpiji 3 Kg di Agen milik Abdullah (58) Tebet Jakarta Selatan, Minggu (30/7) (Foto: Andi M/apahabar.com)

bakabar.com, JAKARTA - Baru-baru ini, sejumlah daerah di Indonesia mengeluhkan kelangkaan stok elpiji 3 kg. Kelangkaan diakibatkan oleh permintaan yang meningkat, sementara stok terbatas

Berbeda dengan di sejumlah tempat tersebut, ketersediaan gas elpiji 3 kg di Jakarta Selatan (Jaksel) terbilang aman. Pantauan bakabar.com, pada Minggu (30/7) di sejumlah lokasi penjualan atau agen yang biasa menjual gas bersubsidi atau sering disebut 'gas melon', ketersediaannya masih mencukupi.

Salah satu agen pernjual gas elpiji yang berada di Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan mengaku tidak mengetahui kelangkaan tersebut. Menurut pemilik agen, Abdullah (58) penjualan gas melon selama ini masih terkendali. 

Adapun penjualan gas elpiji yang diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah itu selalu ramai dibeli warga. "Alhamdulillah biasa, aman-aman saja," kata  Abdullah saat ditemui bakabar.com, Minggu (30/7).

Baca Juga: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Berulang: Sistem Harus Dipertegas!

Sejauh ini, terang Abdullah, penjualannya masih dalam kategori normal. Tidak ada kendala kekurangan stok maupun kenaikan harga. Harga gas elpiji 3 kg masih dibanderol dengan harga Rp17.500 per tabung. Harga tersebut masih normal tanpa ada kenaikan sepeserpun.

Dalam sehari, Abdullah mengaku dapat menjual sebanyak 100 tabung gas elpiji 3 kg. Baik itu dijual secara eceran ataupun borongan. "Biasanya mereka yang jual lagi, beli 15 sampai 20 tabung," paparnya.

Selama ini, ia memenuhi kebutuhan gas elpiji berukuran mungil itu sebanyak 140 tabung dalam sepekan. Pengambilannya dilakukan sebanyak 2 kali. Itu artinya, Abdullah harus melakukan penggantian tabung elpiji sebanyak dua kali dalam seminggu.

Masih di kawasan yang sama, hanya berjarak sekitar 300 meter dari pangkalan milik Abdullah, bakabar.com mendatangi agen lainnya.  Di tempat itu, ditemukan ketersediaan gas elpiji 3 kg masih aman. Tidak ada kendala terkait dengan stok.

Baca Juga: Sidak Pangkalan Elpiji, Dirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Aman

Dari lokasi itu, bakabar.com berpindah ke tempat yang lebih jauh. Lagi-lagi untuk memastikan apakah stok elpiji 3 kg masih tersedia dan harganya tidak berubah.

Di kawasan Bukit Duri, Manggarai, Jakarta Selatan, bakabar.com bertemu Rani (40) salah seorang karyawan agen gas elpiji. Berdasarkan pengakuannya, diketahui tidak terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg.

Menurut Rani, sejauh ini ketersediaan stok, termasuk harganya masih stabil. Harga yang ditawarkan justru lebih murah sedikit ketimbang harga di agen yang disambangi bakabar.com sebelumnya. Diketahui tabung elpiji 3 kg dibanderol seharga Rp16.000.

"Tidak terlalu susah-susah amat, biasa saja sih," ujarnya.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan, Pertamina Sidak Pangkalan Elpiji 3 Kg di Minahasa

Stok gas elpiji berwarna hijau tersebut, jelas Rani, disuplai dari distributor resmi PT Pertamina yakni PT Sahila Rahma Usaha yang terletak di Kodya, Jakarta Selatan.

"Sekitar 200-an atau 300 tabung dua hari sekali," jelasnya.

Menurutnya, stok tabung elpiji 3 kg yang ada di kiosnya selalu ludes hanya dalam waktu dua hari. Kondisi itu merupakan hal yang biasa, dan bukan karena kelangkaan elpiji.

Untuk memastikan kestabilan stok gas elpiji 3 kg, bakabar.com kembali meluncur ke lokasi yang berbeda. Kali ini, lokasinya ada di kawasan Guntur, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Elpiji 3 Kg Langka di Daerah, Pengamat: Akibat Kekosongan Stok

Salah seorang penjual eceran tabung elpiji 3 kg, Syamsul (42) menjelaskan tidak ada kendala kelangkaan di wilayahnya, sebagaimana ramai dibicarakan sehingga menjadi sorotan publik belakangan ini.

Menurutnya, harga tetap normal. Begitu juga dengan stoknya. Syamsul mengaku mengambil gas tersebut dari agen gas elpiji di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

"Masih Rp21.000 per tabung, normal sih," tegasnya.

Seperti diketahui, gas elpiji 3 kg mulai langka di beberapa wilayah di Indonesia. Kelangkaan terjadi di Sumatera Barat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Jombang, Bali dan sejumlah daerah lainnya.

Baca Juga: Konsumsi Elpiji 3 Kg di Jember Melebihi Kuota, Warga Jangan Panik!

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati akhirnya buka-bukaan soal penyebab elpiji 3 kg langka. Ia mengungkapkan penyebab kelangkaan karena peningkatan konsumsi masyarakat.

"Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kami sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (25/7).

Ia juga memastikan, Pertamina terus berkomitmen untuk menjaga pasokan agar tetap aman. Nicke berharap dalam satu pekan ke depan pasokan elpiji 3 kg berangsur normal.

Editor
Komentar
Banner
Banner