bakabar.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkapkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapat suntikan dana dari APBN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun pada tahun 2022. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menyelamatkan perusahaan BUMN dari kebangkrutan.
“Melalui pembiayaan investasi, kita salurkan kebeberapa bumn yang hampir bangkrut atau collaps seperti Garuda Indonesia,” ujarnya dalam Konferensi Realisasi APBN tahun 2022, Selasa (3/1).
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap IMF Revisi Ekonomi Global 2,7 Persen
PMN tersebut disalurkan dengan melakukan pembelian kepemilikan saham melalui aksi korporasi perusahaan, yaitu penerbitan saham baru (Rights Issue). Selain itu, pemerintah juga melakukan penyaluran kepada beberapa BUMN lain, yang mendukung pembangunan infrastruktur dalam negeri.
“PT Hutama Karya yang kembali mendapat suntikan sebesar Rp31,4 triliun, kemudian, Lembaga Manajemen Aset Negara (Leman) sebesar Rp38,8 triliun, untuk pembelian tanah-tanah dari proyek nasional,” ungkapnya.
Selain itu, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) juga mendapat suntukan APBN sebesar Rp19 triliun.
Baca Juga: Menkeu: Tahun 2022 Belanja Pemerintah Capai Rp2.274 Triliun
Kemudian untuk mendukung infrastruktur kebutuhan listrik masyarakat, PT PLN juga mendapat suntikan pemodalan dari APBN sebesar Rp5 triliun.
“Kemudian PT KAI mendapat injeksi Rp3,2 triliun, Waskita Karya Rp3 triliun, Adhi Karya Rp2 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Rp2 triliun, Perumnas Rp1,2 triliun dan untuk PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) adalah Rp1,1 triliun dan Bank Tanah Rp500 miliar,” tutupnya.