bakabar.com, JAKARTA - Sosial media kerap memberikan dampak buruk pada ibu seperti kecemasan dan stres. Ada beberapa cara untuk mengantisipasi hal tersebut.
Sebuah studi menemukan bahwa paparan sosial media, dan tingkat kortisol. Seorang ibu yang menghabiskan lebih banyak waktu online menyebabkan peningkatan stres dan emosi negatif.
Hormon kortisol berperan memengaruhi respons tubuh terhadap stres, baik secara fisiologis maupun psikologis. Pelepasan tersebut menyebabkan para ibu cenderung stres.
Sebaliknya, para ahli menegaskan untuk menemukan ruang yang dapat tampil sebagai diri sendiri.
Baca Juga: White Noise Bisa jadi Pengantar Tidur yang Menenangkan untuk Bayi
Banyak para ibu kerap bergabung dengan grup orang tua untuk berkeluh kesah, berbagi cerita dan terbuka mengenai banyak hal.
Tapi beberapa ibu kerap membandingkan diri mereka secara online, dan menimbulkan kemarahan dan kesedihan di tengah pelepas kortisol tersebut.
"Seorang ibu kerap membandingkan diri mereka sendiri, dan menganggap orang lain menghakimi karena gagal menjadi ibu yang sempurna," ucap Dr Lucinda Green, Konsultan Psikiater, dikutip priorygroup, Jumat (17/11).
Media sosial kerap memproyeksikan gambaran ideal tentang peran orang tua sebagai norma, hal tersebut membuat orang tua baru merasa tertekan dan bersalah akan hal tersebut.
Baca Juga: Warna Lidah Ternyata Bisa Menandakan Kondisi Kesehatan Tertentu dalam Tubuh
Sangat mudah menemukan lingkungan toxic dalam kehidupan dan online, tapi juga mudah menemukan komunitas yang mendukung dengan penuh kasih sayang.
Dr. Lucinda Green membagi beberapa cara untuk mengontrol toksik yang disebabkan media sosial.
Miliki keberanian untuk berhenti mengikuti dan berteman dengan orang-orang yang memberi dampak buruk bagi kesehatan mental.
Merehatkan diri dari sosial media juga memberikan sedikit dampak baik, karena membuat diri tidak membandingkan dengan ibu lainnya.
Baca Juga: Film Now You See Me 3 segera Diproduksi Awal 2024
Selalu ingat bahwa kesehatan mental adalah hal penting dan segalanya, terlebih saat kehamilan dan setelah melahirkan.
Melakukan pola hidup sehat seperti makan makanan yang sehat an bergizi, melakukan olahraga ringan serta menjauhi rokok serta alkohol.
Jika tingkat stres seorang ibu berkelanjutan, dapat mrlakukan konsultasi dengan seorang psikolog keluarga untuk diberikan jalan keluar.