bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan melakukan penentuan arah kiblat Masjid Bambu di desa Kiram kabupaten Banjar, Jumat (14/8) sore.
Agenda ini juga masuk dalam rangkaian peringatan hari jadi Kalsel ke-70.
“Di hari jadi Provinsi Kalsel, ada kado istimewa untuk rakyat. Sore nanti akan dilaksanakan penentuan arah kiblat Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan di Desa Kiram,” ucap Gubernur Sahbirin Noor saat memberikan sambutan di acara HUT Kalsel ke-70 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Pembangunan rumah ibadah dengan mengusung konsep bambu tersebut akan menjadi ikon wisata religi baru di Kalsel. Ini tidak terlepas dari cerminan masyarakat Banua yang dikenal religius.
“Diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata religi dengan tetap menempatkan fungsi utama sebagai tempat ibadah dan syiar islam,” kata Paman Birin.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Roy Rizali Anwar, menerangkan progres pembangunan berjalan positif.
“Pekerjaan sudah dilakukan awal Agustus tadi. Progresnya positif dan kita targetkan tahun ini selesai,” kata Roy kepada bakabar.com.
Masjid Bambu akan dibangun dua lantai yang dapat menampung hingga 180 jemaah. Pada lantai pertama digunakan untuk area wudhu dan toilet, sementara lantai kedua sebagai area salat.
“Yang dibangun tahun ini adalah bangunan masjidnya kemudian bangunan pengelola. Lantai dua diperuntukkan untuk jemaah dengan luasan 15×15 meter,” papar Roy.
Proyek pengerjaan ini menghabiskan dana hingga Rp12 miliar. Meski pemerintah mengambil kebijakan dengan mengalihkan 50 persen anggaran untuk penanganan Covid-19, namun hal tersebut kata dia tidak menjadi kendala berarti.
“Pembayaran kita lakukan 50 persen dulu dan sisanya dibayar tahun depan. Tetapi pengerjaan tetap diselesaikan tahun ini,” pungkas dia
Editor: Puja Mandela