Hot Borneo

Solar Subsidi Langka, Nelayan di Balikpapan Memilih Tidak Melaut

apahabar.com, BALIKPAPAN – Akibat kelangkaan solar bersubsidi dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah nelayan di Balikpapan, Kalimantan…

Featured-Image
Nelayan Balikpapan memilih mencari pekerjaan lain, setelah sulit menemukan solar bersubsidi dalam beberapa hari terakhir. Foto: apahabar.com/Ahmad Riyadi

bakabar.com, BALIKPAPAN – Akibat kelangkaan solar bersubsidi dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah nelayan di Balikpapan, Kalimantan Timur, enggan melaut.

Daripada memaksakan diri, mereka memilih mencari pekerjaan sampingan ataupun menganggur di rumah.

“Sejak solar subsidi sulit dicari, saya memilih menganggur,” ungkap Heri, salah seorang nelayan di Balikpapan kepada bakabar.com, Kamis (7/4).

“Pernah mau membeli solar eceran, tapi dijual Rp10 ribu per liter. Pasti berpikir kalau harga segitu,” imbuhnya.

Untuk sekali melaut, Heri dan nelayan lain setidaknya membutuhkan sekitar 120 liter solar. Mengingat solar bersubsidi seharga Rp5.500, biaya operasional nelayan masih dapat ditutupi.

Sebaliknya dengan Rp10.000 per liter, dipastikan hasil tangkapan dengan biaya operasional tidak sebanding, “Daripada tidak tertutupi, mending saya tidak melaut,” tutur Heri.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Heri berjualan kelapa jelly. Meski tidak seberapa, hasil berjualan ini bisa menutupi biaya hidup sehari-hari.

“Kami berharap pemerintah bisa menccarikan solusi. Kalau sulit mendapatkan solar subsidi, kami sudah pasti tidak bisa melaut,” pungkas Heri.



Komentar
Banner
Banner