Pemilu 2024

Soal Penggunaan Akronim SGIE, Ganjar Samakan Gibran dengan Jokowi

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyamakan manuver Gibran Rakabuming Raka saat memakai akronim SGIE saat debat cawapres dengan Joko Widodo saat me

Featured-Image
Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming dilaporkan ke KPK atas dugaan nepotisme. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyamakan manuver Gibran Rakabuming Raka saat memakai akronim SGIE saat debat cawapres dengan Joko Widodo saat melakukan debat capres pada 2019.

"Ya meniru cara Jokowi. Namanya juga anaknya," kata Ganjar seperti dilansir Antara, Sabtu (23/12).

Ganjar menyangkan penggunaan SGIE tidak tepat. Seharusnya penggunaannya dilakukan dengan ejaan bahasa Inggris seperti es-ji-ai-i.

Bila hal itu dilakukan menurutnya orang akan berpikir dulu mengenai singkatan tersebut.

Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus di Atas 50 Persen, Menang Satu Putaran?

Ganjar juga menilai penggunaan akronim yang tidak umum tersebut juga sebaiknya perlu disampaikan substansinya. Ini penting agar tidak menimbulkan kebingungan bagi pendengarnya.

Kendati demikian, Ganjar tidak mempersoalkan mengenai cara Gibran tersebut. Ganjar menilai, Gibran mungkin sengaja hendak membuat lawan bicaranya kesulitan menjawab pertanyaan yang diajukan.

SGIE atau State of the Global Islamic Economy, dibahas pada debat pilpres kedua yang ditanyakan calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka kepada calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Sekjen PAN Sebut Gibran Tunjukan Anak Muda Mampu Memimpin

Baca Juga: Cak Imin dan Mahfud MD Kompak Sentil soal IKN, Gibran Serang Balik!

Debat kali itu merupakan debat perdana bagi calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut tiga Muhammad Mahfud Md.

Tema debat cawapres adalah soal ekonomi, yang menyangkut ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital; keuangan; investasi pajak; perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD; infrastruktur; dan perkotaan.

Editor
Komentar
Banner
Banner