bakabar.com, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Sederet nama bermunculan di ketiga matra TNI untuk melanjutkan kepemimpinan di TNI.
Ketiga nama itu di antaranya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman; Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAU) Laksamana Yudo Margono; dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Baca Juga: Soal Pernyataan Jokowi, Pengamat Sebut Presiden Tidak Tepat Melakukan Endorsmen Politik
Anggota DPR RI Komisi I Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengungkapkan calon pengganti Jenderal Perkasa perlu menyelesaikan masalah selama ini sering terjadi di perbatasan Indonesia.
“Panglima TNI baru harus sedapat mungkin bisa mengatasi masalah Papua dan beberapa konflik di daerah perbatasan,” kata perempuan yang akrab disapa Nuning kepada bakabar.com, Senin (28/11).
Visi Strategi Penangkalan Perang
Nuning mengatakan Panglima TNI selanjutnya perlu memiliki strategi penangkalan (Deterence Strategy) dalam menghadapi perang. Bukan hanya perang konvensional, melainkan juga perang modern, perang nubika, dan perang siber.
Selain itu, imbuh Nuning, dari sudut pandang intelijen, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI juga harus meningkatkan sumber daya manusianya. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepiawaian mereka mencari informasi ancaman dari negara lain.
Baca Juga: Polisi Ingatkan Masyarakat Hati-Hati Pakai Plat Palsu untuk Kibuli Tilang Elektronik
“Sebaiknya kompartementasi tidak terlalu tinggi lagi, sehingga koordinasi dengan badan-badan intelijen lain di bawah koordinasi BIN berlangsung dengan baik sesuai regulasi,” ucap Nuning.
Peluang Matra AL
Terakhir Nuning menitipkan harapan kepada Panglima TNI baru agar memberi atensi pada peremajaan alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Lebih dari itu Nuning menambahkan jika semua Matra TNI memiliki keunggulan, termasuk TNI Angkatan Laut.
“Keberadaan Kasal menjadi Panglima TNI tentu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penangkalan terhadap kemungkinan adanya ancaman dikawasan termasuk dalam hadapi Laut Cina Selatan, AUKUS, dan lain lain,” tutupnya.