Tak Berkategori

Soal Kebocoran Laboratorium di Wuhan, Berikut Temuan WHO

apahabar.com, WUHAN – Tim ilmuan internasional gabungan WHO dan ilmuan China selama empat pekan terakhir tengah…

Featured-Image
Foto yang dirilis pada 23 Februari 2017 menunjukkan staf bekerja di kandang tikus (kanan) di dalam laboratorium P4 di Wuhan, China. Media China menawarkan tayangan sekilas mengenai laboratorium yang dituding sebagai pusat menyebarnya Covid-19. Foto-AFP/Johannes Eisele via Kompas.com

bakabar.com, WUHAN – Tim ilmuan internasional gabungan WHO dan ilmuan China selama empat pekan terakhir tengah menyelidiki asal-usul Covid-19 di Wuhan.

Mereka berusaha menjawab soal dugaan asal-usul virus yang menyebar ke berbagai belahan dunia ini. Hal itu termasuk teori kebocoran laboratorium di Wuhan sebagai pemicunya.

Bagaimana hasilnya? dilansir Republika.co.id, dari temuan sementara, kemungkinan virus SARS-CoV-2 berasal dari kebocoran laboratorium di Institusi Virologi Wuhan ternyata sangat kecil.

Hal itu sebagaimana yang diungkapkan Pemimpin Misi WHO Peter Ben Embarek.

Menurut Embarek, kebocoran virus dari Wuhan sepertinya tidak mungkin sehingga tidak disarankan untuk penelitian di masa depan.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin untuk menjelaskan masuknya virus ke populasi manusia,” kata Embarek dilansir dari Arab News, Rabu (10/2).

Meski begitu, ilmuwan Denmark Thea Koelsen Fischer mengatakan, anggota tim tetap tidak dapat menyampingkan penyelidikan lebih lanjut soal itu bila ada petunjuk baru di masa mendatang.

The Wuhan Institute of Virology atau Institut Virologi Wuhan diketahui menyimpan banyak sampel virus di laboratoriumnya.

Hal itu dijadikan dasar dugaan kebocoran di tempat itu, baik disengaja atau tidak, menjadi penyebab munculnya Covid-19.

Mantan Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya termasuk yang cukup vokal menyuarakannya. Cina sebelumnya membantah keras tudingan itu.

Embarek yang merupakan pakar keamanan pangan dan penyakit hewan WHO menyampaikan kunjungan ke Wuhan sejauh ini belum secara dramatis mengubah pemahaman tentang asal-usul virus corona jenis baru. Hasil kunjungan itu lebih pada menambah ‘detail’ penelitian.

Ia menjelaskan, ilmuwan mendapati virus itu mungkin telah diturunkan ke manusia melalui hewan liar, seperti trenggiling atau tikus bambu.

“Penularan langsung dari kelelawar ke manusia atau melalui perdagangan produk makanan beku juga dimungkinkan,” ujar Embarek.

Sementara itu, Liang Wannian selaku kepala pihak peneliti Cina mengeklaim, tidak ada sampel virus yang menyebabkan Covid-19 di lab. Sehingga, menurutnya, tidak mungkin berasal dari sana.

Kunjungan tim WHO dianggap sensitif bagi Pemerintah Cina. Mereka khawatir akan disalahkan atas dugaan salah langkah dalam tanggapan awal terhadap wabah tersebut.

Sebelumnya, investigasi The Associated Press menemukan, Pemerintah Cina membatasi penelitian wabah dan memerintahkan para ilmuwan untuk tidak berbicara dengan wartawan.

Namun, salah satu anggota tim WHO, ahli zoologi asal Inggris Peter Daszak, mengatakan, pekan lalu, bahwa mereka menikmati tingkat keterbukaan yang lebih besar daripada yang mereka perkirakan di Cina. Para peneliti diberikan akses penuh ke semua situs dan personel yang mereka minta.

Tim yang terdiri atas para ahli dari 10 negara tiba pada 14 Januari di Wuhan. Mereka mengunjungi Pasar Makanan Laut Huanan, tempat kumpulan kasus awal pada akhir 2019.

Kunjungan tim WHO membutuhkan waktu berbulan-bulan guna mendapat izin.

Di mana, akhirnya China menyetujuinya karena berada di tengah tekanan internasional pada pertemuan Majelis Kesehatan Dunia WHO pada Mei lalu.

Meski demikian China terus menolak seruan untuk penyelidikan yang sangat independen.



Komentar
Banner
Banner