bakabar.com, BANJARBARU - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Napsiani Samandi mengaku prihatin atas munculnya kasus gagal ginjal akut pada anak.
Dia bilang, adanya kasus tersebut sebagai bukti bahwa negara telah kecolongan.
"Artinya bahwa peredaran obat sirop tidak terkontrol secara baik oleh pemerintah dan BPOM," ujarnya, Sabtu (29/10).
Dan gagal ginjal akut pada anak, sebutnya bukan persoalan kecil karena menyangkut nyawa manusia.
"Ada korban jiwa yang bersumber dari obat sirop, kita sangat prihatin," ungkapnya.
Namun ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah dengan mengeluarkan larangan mengkonsumsi obat sirop untuk sementara.
"Terhadap larangan tersebut saya kira itu salah satu jalan untuk mengantisipasi," katanya.
Meski demikian, Napsiani berharap pemerintah tidak berlarut-larut dengan imbauan tersebut, dan tegas menentukan serta memastikan mana yang tidak boleh beredar dan mana yang boleh.
"Oleh karena itu kepada masyarakat agar mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mengkonsumsi obat sirup sambil menunggu pengumuman baru," tegasnya.
Terakhir, ia juga mengatensi pemerintah daerah untuk pro aktif melakukan pengawasan.