Pemilu 2024

Sinyal Penjegalan Anies di Jelang Pertemuan Puan-AHY

Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, memberikan tanggapan soal rencana Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang ingin bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat

Featured-Image
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh duduk satu meja dengan Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono saat berbuka puasa bersama, Sabtu (25/3). Foto: apahabar.com/BS

bakabar.com, SOLO - Direktur Eksekutif Voxpol Pangi Syarwi Chaniago angkat suara mengenai rencana pertemuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pangi menilai rencana pertemuan tersebut berpotensi untuk menjegal pencalonan Anies sebagai bakal calon presiden di Koalisi Perubahan Persatuan. Hal itu dikarenakan berkaitan dengan hubungan PDIP dengan Demokrat yang selama ini dikenal panas.

"Tiba-tiba gak ada hujan, gak ada angin. PDIP berupaya melakukan pendekatan,
yang jelas PDIP sangat canggih," ujar Pangi ditemui bakabar.com, di rumah dinas Wali Kota Solo, Lojigandrung, Senin, (12/6).

Baca Juga: Dua Sekjen Bertemu, Matangkan Rencana Pertemuan Puan-AHY

Rencana pertemuan tersebut, kata Pangi, berpeluang membuat keretakan dalam Koalisi Perubahan Persatuan. Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, hampir sebagian besar rata-rata koalisi parpol di Indonesia tidak solid. Ini dikarenakan koalisi parpol yang terbangun saat ini masih pragmatis dan transaksional.

Padahal, Pangi memiliki tiga syarat membangun koalisi agar kokoh dan konsisiten. Pertama, koalisi karena kesamaan ideologi dan sejarah. Kedua, koalisi karena kesamaan visi, misi, dan program kebijakan. Ketiga, soal kesamaan jabatan atau untuk mencari jabatan.

Dalam konteks tersebut Pangi menilai niat koalisi yang coba dibangun PDIP berdasarkan pragmatisme belaka. Cara tersebut dilakukan agar Anies tidak mendapatkan tiket calon presiden pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Puan untuk AHY: Kapan Aja Bisa Ketemu

Keluarnya Anies dalam kontestasi Pemilu 2024, menurut Pangi membuat pertarungan Pemilu 2024 tidak berat bagi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo. Sebab, pertarungan Prabowo dan Ganjar disebut-sebut sebagai orang-orang terbaik pilihan Jokowi.

"Jadi sudah tidak terlalu terbebani. Mau siapapun yang berkompetisi Pak Jokowi juga enjoy-enjoy saja. Sepanjang ada Anies ya, apapun itu ada kemungkinan dilakukan oleh PDIP. Itu yang saya cermati," terangnya.

Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago saat ditemui di rumah dinas Walikota Solo, Lojigandrung, Senin, (12/06/2023). Foto : bakabar.com/Fernando

Bukan untuk Memperbaiki Hubungan SBY-Megawati

Ditanya soal langkah PDIP yang ingin memperbaiki hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. Pangi menampik, jika ingin membangun keharmonisan seharusnya dilakukan sejak dahulu. Terlebih, sebelumnya PDIP sudah mendeklarasikan diri tidak akan berkoalisi dengan 3 parpol yang menjadi antitesa Jokowi.

"Ada apa? saya melihat endingnya ke Anies. Karena kalau Demokrat diambil dan  terpengaruh, otomatis Anies akan kesulitan maju sebagai capres. Itu yang saya cermati," paparnya.

Baca Juga: Ngeyel, Gerindra Tetap Rayu Kaesang Maju Jadi Wali Kota Solo

Baca Juga: PDIP Mulai Melirik Kaesang di Pilkada Depok, PSI: Tetap Kita Dukung!

Selain itu, juga didukung dengan kualitas demokrasi di Indonesia yang selama ini dikenal tidak sehat. Sebab, ruang kompetisi sudah direpresif dengan tangan-tangan kekuasaan. Padahal dalam demokrasi Pancasila menyediakan ruang persaingan, demokrasi terbuka, dan pertarungan yang fair.

Meski demikian, kata Pangi, niat yang dilakukan PDIP termasuk sah dan boleh saja dilakukan. Namun, di sisi lain PDIP cenderung kurang menjawab harkat, martabat, dan wibawa partai.

"PDIP cenderung menonjolkan kepentingan pragmatis," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner