Haul Gus Dur

Sinta Wahid saat Mengenang Gus Dur: Pernah Jualan Kacang dan Es Lilin

Istri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid mengenang sang suami sebagai sosok yang kuat dan sederhana.

Featured-Image
Istri KH Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid menceritakan pengalaman berumah tangga bersama Gus Dur di Haul ke-13 KH Abdurrahman Wahid di kediaman Ciganjur. (Foto: apahabar.com/Kindy Arrazy)

bakabar.com, JAKARTA - Istri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid mengenang sang suami sebagai sosok yang kuat dan sederhana.

Sinta mengungkapkan, saat menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tahun 1984-1999, Gus Dur jarang atau bahkan tidak pernah memegang uang.

Bahkan, kata dia, untuk membantu mantan Presiden RI ke-4 mencukupi kebutuhan keluarga, Sinta sempat mengajar di Universitas Darul Ulum.

Baca Juga: Tahlil Peringatan Haul Gus Dur Diselenggarakan Serentak di 6 Pondok Pesantren

Namun kala itu, gaji yang diperoleh saat mengajar di kampus dinilainya tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

"Gaji habis hanya digunakan untuk kebutuhan transportasi dan kebutuhan anak-anak. Akhirnya saya juga bantuin dengan jualan kacang dan es lilin," buka Sinta saat menceritakan kisah hidup bersama sang suami di Haul ke-13 Gus Dur di kediaman Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).

Ia melanjutkan, untuk membantu berjualan, setiap malam dirinya menggoreng kacang kulit memakai pasir.

"Tiap kantong saya hitung jumlahnya jangan sampai kantong satu dan lainnya berbeda," terang dia.

Baca Juga: Ketum PBNU 'Bongkar' Kewalian Gus Dur

Keputusan tersebut dilakukannya karena kehidupan rumah tangga harus terus berjalan buat memberi nafkah sang buah hati.

Di sisi lain anak-anak Gus Dur dan Sinta perlu dibesarkan hingga disekolahkan seperti yang lainnya.

Beranjak dari kondisi suami itu lah, wanita asal Jombang, Jawa Timur itu memutuskan ikut membantu menambah kebutuhan ekonomi keluarga.

"Tidak ada kerjaan yang hina di hadapan Tuhan. Rasullullah bersabda: pekerjaan baik adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan tangan dan kakimu," pungkasnya.

Baca Juga: Ketum PBNU: Tak Ada Gus Dur, Saya Jadi Anggota FPI

Ibu negara periode 1999-2001 itu pun meminta kepada perempuan agar tidak perlu risau dengan kondisi perekonomian keluarga yang kurang cukup.

"Kita bisa berperan membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga. Sebab, perempuan juga memiliki peranan besar dalam kehidupan manusia," tuturnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner