Religi

Simak Cara Sedekah Ala Rasulullah!

Sedekah adalah sumber kebajikan yang menjalin hubungan kemanusiaan dengan empati, kasih sayang, dan persaudaraan.

Featured-Image
Sedekah Ala Rasulullah. Foto-net

4. Tidak Mengungkit-ungkit Sedekah dan Menyakiti Penerima Sedekah

Ketika telah bersedekah, alangkah baiknya untuk tidak mengungkit-ungkit kembali sedekah yang telah diberikan kepada si penerima sedekah.

Hal ini dilakukan agar, penerima sedekah tidak merasa tersakiti

"Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (Al-Baqarah: 262)

5. Sedekah Terang-terangan dan Sembunyi-sembunyi

Menyembunyikan sedekah dari pandangan orang lain memang sangat baik karena bisa lebih menjaga kita dalm hal keikhlasan.

Namun bukan berarti sedekah secara terang-terangan adalah hal yang buruk, sedekah dengan dilihat orang lainpun sangat baik, serta memiliki kelebihan lain yakni memeberikan contoh dan motivasi kepada orang lain untuk melakukan hal baik.

"Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu."

6. Tidak Berlebihan dan Jangan Pula Bersikap Kikir

Merujuk pada salah satu ayat Alquran, sifat pertengahan dinilai yang paling baik. Artinya, seseorang dianjurkan untuk tidak terlalu boros dan tak pula bersikap kikir, khususnya saat bersedekah.

Untuk itu, sangat disarankan untuk membelanjakan harta dengan sifat penuh kebaikan dan adil.

"Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (hartanya) mereka tidak berlebih- lebihan dan tidak pula terlalu kikir, dan infak itu di pertengahan di antara yang demikian." (AL-Furqan: 76)

7. Bersedekah dalam Setiap Kondisi

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Nabi Saw menjawab, "Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)

Editor


Komentar
Banner
Banner