bakabar.com, BANJARMASIN - Aksi seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Cibeureum, Kota Sukabumi yang menyebarkan pesan suara dengan kalimat kasar dan diduga menghina Nabi Muhammad SAW mengundang reaksi sejumlah organisasi masyarakat (ormas).
Laskar Fii Sabilillah, salah satu ormas Islam di Kota Sukabumi menegaskan akan mengawal kasus tersebut. Dia meminta agar pihak kepolisian segera bertindak dan menyelesaikan masalah tersebut. Pihaknya juga meminta agar pelaku segera diamankan dalam kurun waktu 1x24 jam.
"Hari ini kita datang ke Polres untuk mendorong kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW sehingga kasus ini cepat diselesaikan karena ini kan kasus SARA takutnya jadi berbahaya bagi dia sendiri kalau tidak dibereskan di polres. Jadi kami menuntut hari ini kurang dari 24 jam harus dihadirkan," kata Ketua Laskar Fii Sabilillah Abi Kholil dikutip dari detikJabar, Sabtu (6/5).
Dia mengatakan, mulanya mereka akan membuat laporan polisi terhadap anak berinisial F itu. Namun, dia mempertimbangkan kembali karena terduga pelaku merupakan anak di bawah umur.
"Belum (laporan). Kami pengaduan dulu karena melihat anak masih di bawah umur. Restorative justice itu kan dalam kasus SARA salah satu yang tidak bisa RJ jadi kita belum tahu juga kondisi anaknya gimana," ujarnya.
Abi Kholil menuturkan, penyelesaian masalah harus diselesaikan di kepolisian. Dia juga meminta agar MUI, Kemenag, Dinas Pendidikan, pihak sekolah dan orang tua turut dihadirkan.
"Nanti kita lihat dulu bagaimana baiknya buat anak tersebut. Intinya kita ke sini biar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini, minimal ada tindakan dulu dari pihak kepolisian. Diambil dulu anaknya, ditangkap dulu," tutupnya.
Baca Juga: Pelajar yang Diduga Hina Nabi Muhammad Ternyata Berstatus Santri
Sekadar diketahui, publik dihebohkan dengan tersebarnya suara rekaman seorang pemuda yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW. Video berdurasi 35 detik itu viral dan jadi perbincangan di media perpesanan.
Berdasarkan video yang beredar, menunjukkan gambar voice note seorang pelajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sukabumi. Dia membagikan enam rekaman suara dalam status WhatsApp-nya yang mengandung kalimat kasar dan diduga merendahkan Nabi Muhammad SAW.
Pada rekaman suara pertama, dia menyebut pernah mabuk bersama dengan Nabi Muhammad SAW. Kemudian, pelajar itu juga menuturkan jika dirinya merupakan adik Dajjal.
Di rekaman suara selanjutnya, dia mengaku berpesta dengan 25 Nabi. Hingga akhir rekaman, dia bertanya cara untuk masuk agama Konghucu.
Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan, pihaknya akan mengecek kebenaran informasi tersebut.
"Bentar dicek dulu," ucapnya singkat.