bakabar.com, BANJARMASIN – Kabar lahirnya poros ketiga pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Selatan (Kalsel), Desember 2020, sepertinya bukan sekadar isapan jempol belaka.
Di mana poros ini mempertemukan dua partai politik besar di Kalsel. Yakni, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Poros ini kemungkinan besar bakal mengusung duet Rosehan Noor Bachri-Aditya Mufti Ariffin.
Rosehan merupakan eks wakil gubernur Kalsel pendamping Rudy Ariffin, Gubernur periode 2005-2010.
Sedangkan Aditya alias Ovie, merupakan putra dari Rudy Ariffin, sekaligus ketua DPW PPP Kalsel.
Ihwal desas-desus ini, Rosehan pun tidak menampiknya. Saat ini ia mengaku sedang berada di Jakarta.
Sebagai loyalis partai, ia siap mengikuti komando Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.
“Saya ini sebagai petarung, maka saya akan bermain,” ucap Rosehan Noor Bachri, Selasa (7/7) siang.
Peta perpolitikkan Kalsel, kata dia, masih sangat dinamis.
Baik komunikasi politik dengan Ovie, Partai Gerindra, maupun internal PDI Perjuangan sendiri tengah diupayakannya.
“Kita berharap ada kesepakatan dan kesepahaman untuk bisa membuat Kalsel lebih baik,” beber Rosehan.
Terkait keputusan Golkar Kalsel lebih memilih H. Muhidin dibandingkan dirinya, Rosehan menganalogikan politik itu cukup diemut. Bukan ditelan.
“Jika menelan maka akan merasa ketinggalan,” ujar anggota DPRD Kalsel itu.
Jika berdampingan dengan Ovie, maka menurutnya bukan suatu hal yang kebetulan. Mengingat, Ovie adalah putra Rudy Ariffin, gubernur Kalsel dua periode itu.
“Kalau program saya dengan Rudy Ariffin dahulu sudah terlihat. Pembangunan jelas, Banjarbaru sebagai pusat perkantoran sudah disiapkan,” tegasnya.
Rosehan berdalih, sebagai parpol pemenang pemilu di level nasional dan runner-up di Kalsel, maka sudah sepantasnya maju di Pilkada.
“Bukan hal yang diragukan jika PDIP berkecimpung di dalam Pilkada. Bahkan menjadi suatu keanehan jika PDIP tiba-tiba hanya menjadi penonton,” cetusnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Ovie tak menampik wacana tersebut.
“Benar,” ungkapnya singkat saat dihubungi bakabar.com.
Meski begitu, tambah dia, semua masih sangat dinamis. Dukungan partai bisa mengarah ke dirinya, petahana, bahkan sang penantang Prof Denny Indrayana.
“Kita lihat saja nanti,” pungkasnya.
Editor: Fariz Fadhillah