bakabar.com, JAKARTA - Salah satu tantangan Indonesia di masa depan adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang hilang. Penyebabnya akibat terjadi peralihan (shifting) dari tekonologi yang akan mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja.
Hal itu diungkap oleh pengamat eknonomi dari Center of Reform Economic (Core), Mohamad Faisal. Menurutnya, perkembangan teknologi juga berdampak pada perkembangan antar bidang usaha dan sektor yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja.
"Kenapa perkiraan akan banyak lapangan kerja yang hilang, ya karena ada shifting dari teknologi yang mana ini mempengaruhi kebutuhan akan tenaga kerja. Dan juga dari pada perkembangan antar bidang usaha dan sektor yang bergeser karena adanya teknologi. Itu saya pikir yang pertama," kata Faisal kepada bakabar.com, Senin (15/4).
Untuk itu, kata Faisal, pemerintah perlu melakukan pemetaan (mapping) terhadap kondisi ketenagakerjaan, kebutuhan lapangan kerja, termasuk strategi yang tepat untuk mengantisipasi keberadaan sumber daya manusia dan kebutuhan tenaga kerja di Indonesia saat ini.
Baca Juga: Sambut Revolusi Industri 4.0, Celios Sarankan Indonesia Perlu Siapkan Pasar Tenaga Kerja
"Sejauh mana gapnya dengan proyeksi tersebut dan strategi apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi gap tersebut. Jadi misalkan ada gap dari sisi skil, ada gap dari sisi pendidikan dasar misalnya." ujarnya.
Faisal menambahkan, "Atau ada gap dari sisi teknologi yang perlu diadopsi, apakah ada gap dari sisi alat bantu maupun barang-barang yang perlu disiapkan."
Menurut Faisal, identifikasi itu dibutuhkan karena merupakan program yang harus dilakukan pemerintah sebagai bentuk antipasti dan bukan hanya berpaku pada kondisi saat ini.
Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Indonesia meyakini satu tantangan ke depan, yakni berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja.
Baca Juga: Blibli Bangun Gudang Baru, Siap Serap Ribuan Tenaga Kerja
Ia menjelaskan, akan ada banyak lapangan kerja yang hilang, karena perkembangan teknologi yang masif. Apalagi dunia digital dalam industri 4.0 yang semakin mempengaruhi semua lini pekerjaan.
Berdasarkan data World Economic Forum dalam Future of Jobs 2023 Report, diperkirakan dalam 5 tahun ke depan akan ada 83 juta lapangan pekerjaan yang hilang. Meskipun demikian akan tumbuh 69 juta lapangan pekerjaan baru.