Selain itu harga dasar bahan bakar minyak (BBM) dinilai belum berpihak ke masyarakat. Termasuk janji untuk menurunkan harga BBM secara siginifikan.
"Buktinya naik dan harganya sangat tinggi," ucapnya.
Ratusan demonstrasi ini turut menolak Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja.
Adapun pihak kepolisian terlihat berjaga mengamankan dan merekayasa lalu lintas.
Tak seperti pertama dan kedua, jumlah demonstran yang mendatangi kantor DPRD Kalsel kali ini tak mencapai ribuan.
Selain merefleksi jalannya pemerintahan, massa aksi menyoal pengesahan Omnibus Law, revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga Rancangan UU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dari program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2020.
Jumlah mereka hampir sebanding dengan aparat kepolisian yang mengawal jalannya demonstrasi.
"Biarkan jumlah kita lebih sedikit, perjuangkan kita tak pernah padam," ucap salah satu mahasiswa dari Uniska Banjarmasin .
Dilengkapi oleh Muhammad Robby