bakabar.com, BANJARMASIN – Hari ini, 23 Juni 2022, usia kepemimpinan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, memasuki satu tahun.
Ada banyak tantangan yang berhasil dilalui. Namun, juga ada begitu banyak pekerjaan rumah yang belum mereka selesaikan.
Selama satu tahun memimpin Kota Seribu Sungai, Ibnu mengakui telah melalui berbagai macam masalah. Dibanding jalan mulus, Ibnu – Arifin lebih banyak melewati jalan yang terjal.
"Ada gugatan, protes, keberhasilan dan seremoni. Setahun ini banyak kejadian luar biasa," ujarnya.
Namun, Ibnu tetap optimistis dia bersama Arifin bisa melalui seluruh hambatan itu dua tahun ke depan. Tentu ya dengan visi misi Banjarmasin BAIMAN (Barasih Wan Nyaman).
"Seberat apapun hambatan itu, insyaallah dengan kebersamaan kita bisa menjalaninya," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ariffin Noor, mengatakan meski dalam satu tahun sudah ada sejumlah program yang direalisasikan, tapi dia menyebut masih banyak pekerjaan lain yang belum terealisasi.
Untuk Banjarmasin yang lebih baik, Arifin mengaku terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.
"Mudah-mudahan Banjarmasin lebih aman, dan lebih nyaman, untuk warga kita," pungkasnya.
Salah satu kebijakan Ibnu – Arifin yang paling disorot yakni soal program Revitalisasi Pasar Batuah. Kebijakan itu mendapat protes keras dari para pedagang hingga pada akhirnya Pemkot Banjarmasin harus mengalah dan menunda eksekusi.
Lalu, ada pula kebijakan untuk menertibkan baliho bando yang membuat Pemkot Banjarmasin harus berhadapan dengan Asosiasi Pengusaha Periklanan Seluruh Indonesia (APPSI).
Dalam putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang memenangkan APPSI pada 23 Maret lalu, Pemkot Banjarmasin diwajibkan mengembalikan baliho bando seperti semula.
