News

Sering Dianggap Terjadi Kecelakaan, Ridwan Kamil Akan Mengevaluasi Tata Kelola Transportasi Kawasan Jabodetabek

apahabar.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin atas terjadinya kecelakaan yang sering terjadi…

Featured-Image
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan pernyataan akan mengevaluasi tata kelola transportasi di kawasan Jabodetabek. Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan di SDN Kota Baru II & III. Foto: BS/apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin atas terjadinya kecelakaan yang sering terjadi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Terakhir, ia sempat menyinggung kecelakaan yang pernah terjadi di Cibubur pada 18 Juli 2022.

Menanggapi peristiwa kecelakaan yang sering terjadi, Ridwan berencana akan mengevaluasi tata kelola transportasi di kawasan Jabodetabek. Pihaknya akan memberikan arahan sekaligus melakukan koordinasi dengan walikota terkait. Rencana tersebut sudah, kata Ridwan, sudah diterima oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

“Karena di republik ini maaf ya, jalan ini ada pemiliknya. Beda masyarakat, tahunya buat negara. Tapi kewenangan itu tidak sesederhana itu. Kita sudah kirimkan surat untuk membatasi truk-truk besar di jam-jam siang pada saat seperti ini. Itu mudah-mudahan secepatnya direspons,” kata Ridwan saat ditemui bakabar.com di SDN Kota Baru II & III, Kamis (1/9).

Selanjutnya, Ridwan Kamil berencana akan melakukan koordinasi dengan pihak berwajib seperti Dinas Perhubungan dan Korlantas untuk mengatur jadwal melintas truk-truk kontainer yang melewati jalur Kranji-Bekasi, begitu pun untuk rute sebaliknya.

Ridwan Kamil juga menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan tanggung jawab secara hukum yang berlaku kepada yang pihak yang bersangkutan.

Hingga saat ini, imbuh Ridwan Kamil, total keseluruhan jumlah korban peristiwa kecelakaan maut tersebut sebanyak 33 orang. Sebanyak 23 orang mengalami luka-luka. Sedangkan 10 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Adapun dari korban meninggal dunia, sebanyak 7 orang di antaranya merupakan anak-anak.

"Apalagi kehilangan anak-anak, harapan keluarga itu ujian besar bagi orang tuanya. Kemudian juga Jasa Raharja sudah memberikan santunan dengan cepat. Saya apresiasi dari asuransinya sehingga beban untuk yang meninggal dan yang dirawat juga dari Jasa Raharja,” pungkasnya.

Reporter: Dian Finka

Komentar
Banner
Banner