Relax

‘Sepenggal Cinta untuk Eril’, Ini Pidato Menyentuh dari Ridwan Kamil

apahabar.com, BANJARMASIN – Menerima takdir sang putra sulung, Emmeril Kahn Mumtadz yang pergi untuk selama-lamanya, Ridwan…

Featured-Image
Ridwan Kamil Saat Menyampaikan Pidato Menyentuh Tentang Anaknya Seusai Pemakaman Eril. Foto-net

Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. Mungkin akan berat, tapi kami sudah menyiapkan hati kalau kami tak akan pernah melihat jasadnya untuk terakhir kali.

Eril lahir di New York yang jauh di seberang mengapa tidak jika dia wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang. Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang. Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.

Bagaimana mungin kami tidak dilimpahi rahmat dan kurnia saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna. Itulah salah satu keyakinan kami, bukti adanya mukjizat yang akhirnya alhamdulillah kami diberi sempat untuk melihat kekuasaan Allah sang pemberi berkat. Pelajaran bagi kita yang beriman dan yang pandai membaca isyarat.

Kematian Eril merupakan kehilangan yang sangat dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang sangat besar. Tapi seketika itu juga, kami dilimpahi kasih yang akbar.

Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya, masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua. Terima kasih, hatur nuhun, jazakallah atas segala doa yang dipanjatkan untuk ananda Eril almarhum, semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan anda semuanya. Wassalamualaikum, wrwb.



Komentar
Banner
Banner