Relax

‘Sepenggal Cinta untuk Eril’, Ini Pidato Menyentuh dari Ridwan Kamil

apahabar.com, BANJARMASIN – Menerima takdir sang putra sulung, Emmeril Kahn Mumtadz yang pergi untuk selama-lamanya, Ridwan…

Featured-Image
Ridwan Kamil Saat Menyampaikan Pidato Menyentuh Tentang Anaknya Seusai Pemakaman Eril. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN – Menerima takdir sang putra sulung, Emmeril Kahn Mumtadz yang pergi untuk selama-lamanya, Ridwan Kamil tampak begitu tegar.

Sikap tegar dan tabah ditunjukkan Gubernur Jawa Barat tersebut saat memberikan sambutan dalam prosesi pemakaman Eril -sapaan akrab Emmeril-.

Eril disemayamkan di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6) siang.

Gubernur yang kerap disapa Kang Emil itu menyampaikan untaian kata penuh kata untuk mendiang sang anak tercinta, Eril.

Dilansir dari Okezone, berikut pernyataan Kang Emil dalam prosesi pemakaman Eril.

Assalamualaikum wrwb. Innalillahi wa innailaihi rojiuun,

Telah berpulang seorang hamba Allah yang dititipkan menjadi putra kami. Seorang cucu soleh untuk nenek dan kakeknya, seorang kakak yang melindungi adik-adiknya, seorang teman yang begitu penolong sesama, seorang mahasiswa yang selalu cerdas dalam mencari ilmu dan seorang manusia yang selalu memuliakan,

Ananda Eril telah selesai tugas di dunia secara paripurna. Tidak kurang tidak lebih, Allah sudah tetapkan, tidak ada satu pun daun yang jatuh, ranting yang patah kecuali atas izin dari Allah,

Atas nama keluarga almarum Emmeril Kahn Mumtadz, saya pertama menghaturkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres KH Ma’ruf Amin, pada pra menteri, pada rekan-rekan gubernur, wali kota, kepala daerah, pada Forkopimda Jabar, Kabupaten Bandung, pada keluarga saudara kami yang selalu hadir, teman-teman dan sahabat Eril, sahabat kami dan orang tuanya, serta alim ulama dan tokoh masyarakat yang turut mendoakan dan melepas kepergian ananda Eril,

Kedua, kami memohon dibukakan pintu maaf untuk almarhum ananda Eril jika selama hidupnya ada ucapan, ada tindakan, ada hal yang tidak berkenan, kami mohon dibuka pintu maafnya.

Jika ada hal-hal yang masih bersangkut paut dengan urusan dunia, urusan utang piutang, janji, komitmen dan lain-lain yang belum tunai, kami mohon segera menghubungi keluarga kami untuk diselesaikan, agar almarhum bisa lepas tanggung jawab di dunia.

Selama 14 hari, Allah memberikan waktu kepada kita untuk bertafakur, selama 14 hari Allah memberikan petunjuk kepada kita untuk belajar dari apa yang kita lihat dan kita dengar tentang ananda Eril.

HALAMAN
123


Komentar
Banner
Banner