bakabar.com, BALIKPAPAN - Polresta Balikpapan mencatat tahun 2023 aksi unjuk rasa sebanyak 107 kali. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahu lalu.
"Sedangkan di tahun 2022 sebanyak 78 kali. Jadi ada kenaikan sebanyak 29 kegiatan unjukrasa atau 27,10 persen," kata Kapolresta Balikpapan, Kombes Anton Firmanto.
Baca Juga: Polisi Tangkap 43 Orang Buntut Aksi Unjuk Rasa di Kantor BP Batam
Isu yang paling mendominasi unjuk rasa yakni persoalan ekonomi. Mulai dari tuntutan kesejahteraan, upah, subsidi, harga hingga pajak.
Tahun 2022, unjuk rasa terkait masalah ekonomi sebanyak 45 kali, sosial budaya 18 kali, keamanan 6 kali, dan politik 9 kali.
Baca Juga: 2023 Balikpapan Masih Rawan Lakalantas, 52 Meninggal Dunia
"Jadi, ada pergeseran tuntutan aksi dari tahun 2022 ke tahun 2023," tutur Anton.
Sementara itu, kelompok massa yang paling banyak menggelar aksi yakni kelompok organisasi masyarakat (ormas) dengan jumlah 72 kegiatan.
Disusul oleh kelompok mahasiswa dengan 33 kegiatan unjuk rasa dan kelompok lainnya dengan 2 kegiatan.
"Mereka memiliki berbagai macam tuntutan dan aspirasi yang ingin disampaikan kepada pemerintah atau pihak terkait," ujar Anton.