bakabar.com, SURABAYA - Seorang pelajar diduga menjadi korban pemerkosaan anggota TNI di Surabaya. Modusnya, pelaku minta diantar korban ke bank.
Korban adalah AA (16) yang masih berstatus pelajar kelas X SMK. Dia mengutarakan kejadian itu lewat ayahnya, LSA (54).
"Ada luka di alat vitalnya (AA)," kata LSA, Selasa (23/1).
LSA menuturkan bahwa kronologis bermula saat putrinya ingin mengambil uang beasiswa di salah satu bank. Saat menuju bank, AA terlebih dahulu berhenti di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya.
Baca Juga: Kesal, Ibu di Surabaya Siram Anaknya dengan Air Panas
Saat itu, AA bertemu dan berkenalan dengan teruga pelaku. Kemudian, pelaku meminta tolong kepada AA untuk mengantar ke bank.
AA pun setuju untuk dibonceng. Di situlah, AA dipaksa untuk ikut ke hotel yang sebelumnya sudah dipesan.
AA sempat berusaha untuk kabur. Terduga pelaku baru melepaskan korban saat AA menunjukkan bahwa dirinya ada tugas sekolah.
Sementara itu, petugas hotel membenarkan bahwa terduga pelaku memesan kamar pukul 09.00 WIB. Dia juga mengonfirmasi soal jumlah orang yang masuk.
"Jam 9 pagi (pesan kamar) langsung masuk, iya bawa perempuan itu," ujar petugas hotel di kawasan Pasar Kembang, RP.
Baca Juga: Ayah, Kakak, dan 2 Paman Cabuli Anak di Surabaya, Motif: Tak Tahan Hawa Nafsu
RP mengatakan bahwa dirinya awalnya tidak curiga dengan gerak-gerik keduanya. Namun, AA memang keluar hotel dalam keadaan menangis.
"Iya (TNI AL), cuma dia nggak ngaku. Enggak diborgol (waktu penangkapan) karena orangnya nurut dan nggak melawan. Intinya, jam 9 motornya juga dibawa sama petugas," tandasnya.
Kini, AA sudah oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk melakukan visum. Sementara, terduga pelaku sudah ditangkap.
"Sudah ditangani POM TNI," kata Kasareskrim Polrestabes Surabaya AKP Hendro Sukmono.