bakabar.com, JAKARTA - Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengungkapkan berbagai sentimen positif akan mendorong kenaikan harga aset kripto pada Juli 2023 ini.
Ia merincikan, diantaranya perusahaan MicroStrategy yang mengumumkan kembali dengan membeli 12.333 Bitcoin (BTC), dengan harga rata-rata 28.136 dolar Amerika Serikat (AS) per BTC, sehingga total kepemilikan saat ini menjadi sebanyak 152.333 BTC.
“Pembelian terbaru ini memperkuat posisi Microstrategy sebagai perusahaan yang memiliki total simpanan BTC terbanyak melampaui Tesla dan Marathon Digital. Aksi akumulasi Microstrategy diharapkan dapat menjadi dorongan bullish di bulan Juli,” ujar Panji dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/7).
Kemudian, dari Inggris, dilaporkan industri kripto berpotensi akan berkembang positif, setelah regulator meresmikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Layanan dan Pasar Keuangan tahun 2023 menjadi Undang-Undang (UU) Negara.
Baca Juga: 501 Aset Kripto Legal, Tokocrypto: Langkah Penting Perkuat Regulasi
“UU baru tersebut akan menjadi batu loncatan dalam pengembangan peraturan keuangan independen Inggris setelah berhasil keluar dari Uni Eropa,” ujar Panji.
Namun demikian, Panji berharap investor aset kripto tetap mengikuti perkembangan berita tentang langkah selanjutnya Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada ETF Bitcoin.
Selain itu, juga mencermati beberapa peristiwa ekonomi dari AS, seperti The Federal Reserve (The Fed) yang akan melakukan The Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) pada Rabu (05/07), untuk menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya.
Kemudian, pada Kamis (6/7) pekan ini akan ada data terbaru dari pasar tenaga kerja dengan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS), dan Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.
Baca Juga: Bursa Kripto, Bappepti: Beroperasi Maksimal Juli 2023
Selanjutnya, pada Jumat (7/7) akan ada laporan Nonfarm Payrolls (NFP) terbaru, yang dapat memberikan informasi pertumbuhan pekerjaan pada Juni 2023.
Panji menjelaskan laporan NFP berkontribusi hingga 80 persen bagi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) AS, sehingga sering dijadikan acuan oleh The Fed untuk menentukan arah kebijakan moneternya. Pihaknya memprediksi NFP Juni 2023 berada di angka 225.000, atau lebih rendah dibandingkan Mei 2023 yang sebesar 339.000.
“Jika hasil NFP sesuai prediksi atau lebih rendah dari ekspektasi pasar maka akan berdampak positif ke BTC. Namun, jika melebihi ekspektasi pasar maka akan memicu penguatan nilai mata uang dolar AS dan menekan harga BTC,” ujar Panji.
Sepanjang semester I-2023, Bitcoin mengalami reli harga yang pesat dengan naik lebih dari 80 persen, dari 16.000 dolar AS hingga mencapai 31.000 dolar, dengan total kapitalisasi pasar aset kripto juga melesat lebih dari 50 persen, dari sekitar 760 miliar dolar AS menjadi 1.178 triliun dolar AS pada 30 Juni 2023.
Kemudian, data dari Coinglass menunjukkan rata-rata harga Bitcoin periode bulan Juli sejak tahun 2013 hingga 2022, meningkat sekitar 9,18 persen. “Hal ini menandakan adanya peluang Bitcoin lanjut menguat di Juli 2023 berdasarkan data tersebut,” tandas Panji Yudha.