Sindikat Curanmor TNI

Senayan Bakal Usut Sindikat Curanmor TNI

Sindikat pencurian dan menyelundupan kendaraan bodong ke Timor Leste menarik perhatian Senayan. Apalagi melibatkan anggota TNI.

Featured-Image
Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono. Foto via fraksigolkar.or.id

bakabar.com, JAKARTA - Sindikat pencurian dan menyelundupan kendaraan bodong ke Timor Leste menarik perhatian Senayan. Apalagi melibatkan anggota TNI.

"Ini kan sudah masuk masa sidang, nanti akan kita bahas tuk selanjutnya gimnana, karna ini kan masalah penegakan hukum," kata Anggota komisi I DPR RI, Dave Laksono kepada bakabar.com, Kamis (18/1).

Yang bikin melongo, ratusan kendaraan bodong itu disimpan di markas TNI AD. Tepatnya di gudang kawasan Sidoarjo. Dekat Bandara Internasional Juanda.

Baca Juga: Kasus Jaringan Curanmor TNI, Polisi Buru Pelaku hingga Timor Leste

Dave berjanji bakal membawa kasus ini dalam rapat bersama komisi I. "Kita liat jadwalnya seperti apa, dan akan sejauh mana pengusutan hal tersebut," ucap politikus Golkar itu.

Menyegarkan ingatan. Penyelundupan kendaraan curanmor ini melibatkan tiga anggota TNI. Pengembangan dari penyidikan tersangka EI.

Tiga anggota TNI yang ditetapkan sebagai tersangka yakni; Mayor BP, Kopda AS dan Praka J.

Pelaku diduga menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran, Sidoarjo. Sebagai lokasi penampungan kendaraan curian. 

Pada lokasi itu, ditemukan 215 unit kendaraan roda dua dan 49 roda empat. Pomdam V/Brawijaya berjanji akan mengusut kasus ini.

Baca Juga: Eks Kabais Desak Komandan Gudbalkir TNI Diusut Sindikat Curanmor

Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Ponto skeptis dengan kasus ini. Ia tak yakin hanya tingga prajurit TNI yang terlibat.

Kata dia, komandan Markas Gudbalkir Pusat Zeni AD (Pusziad) yang jadi tempat pengepulan itu seharusnya tahu.

"Komandan tempat penampungan itu juga pasti mengetahui,” kata Soleman kepada bakabar.com, Rabu (17/1).

Editor


Komentar
Banner
Banner