bakabar.com, BANJARBARU - Sempat diundur, Parade Senja bulan Juni akhirnya digelar di Lapangan Murdjani Banjarbaru, Senin (20/6) sore.
Berbagai atraksi budaya tersebut ditampilkan, di antaranya Marching Band Diva Suara Dharma Pemkot Banjarbaru, Senam Pelajar Pancasila oleh TK Pembina Kota Banjarbaru, Pembacaan Puisi berjudul dengan judul Kerendahan Hati yang dibacakan oleh Mochamad Abbey Al-Demashqi Pradipta dari SD Islam Al-Azhar 37 Banjarbaru.
Selanjutnya, Pembacaan Puisi berjudul Dua Rantai dari Rahim Seorang Ibu yang dibacakan oleh Abdurrahman El Husaini, lalu Tari Manuk Dadali dan Tari Jaipong dari Sanggar Lembur Kuring.
Wakil Wali Kota Wartono mengatakan seyogianya Parade Senja dilaksanakan pada 17 Juni kemarin bertepatan dengan upacara penurunan bendera, namun dikerenakan kegiatan cukup padat maka diundur menjadi hari ini.
"Jadi walaupun dilakukan dengan sederhana tetapi kita tidak mengurangi makna penurunan bendera setiap tanggal 17. Seperti biasa juga kita menampilkan kegiatan kesenian tari dari berbagai daerah," katanya.
Pemerintah Kota Banjarbaru, sebutnya, akan selalu menyuguhkan berbagai kesenian tradisional, tari-tarian dan budaya Nusantara secara bergantian.
Meski begitu, kegiatan kesenian budaya juga dapat digelar di luar dari Parade Senja melalui Dewan Kesenian. Yang mana, dapat dilaksanakan di Mess L maupun di Taman Kreasi.
“Karena kita selalu memaksimalkan dan memelihara tentang kesenian tradisional di wilayah Nusantara ini," ujarnya.
Setelah berbagai pertunjukan seni dan budaya, Parade Senja diakhiri dengan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih.
Yang mana Camat Banjarbaru Selatan Taufik Purwanto, bertugas sebagai Inspektur Upacara dan Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono sebagai Pembina Upacara.
