bakabar.com, TAMIANG LAYANG - Misteri hilangnya Rabayah (40), seorang wanita asal Desa Danau, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalteng, akhirnya terjawab.
Setelah sembilan hari hilang di hutan, tubuhnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, mengapung di sungai kawasan hutan setempat, Kamis (28/8).
Peristiwa ini bermula saat Rabayah pamit untuk menyadap karet pada Rabu (20/8). Namun hingga malam hari ia tak kunjung kembali. Keluarga yang cemas kemudian melaporkan kejadian tersebut, hingga operasi pencarian melibatkan Tim SAR Gabungan dimulai pada Sabtu (23/8).
Enam hari lamanya, tim yang terdiri dari Basarnas Palangka Raya, TNI, Polri, BPBD, relawan, hingga masyarakat sekitar, melakukan penyisiran di dalam hutan. Hingga pada Kamis pukul 14.36 WIB, warga melaporkan adanya sosok tubuh terapung di aliran sungai hutan.
“Mendapat info dari masyarakat, kami langsung menuju lokasi. Dan benar, korban yang ditemukan adalah orang yang selama ini kami cari,” ungkap Heru, Koordinator Lapangan Basarnas.
Heru menambahkan, korban ditemukan sekitar 4,3 kilometer dari rumahnya dalam kondisi sudah meninggal dunia, lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Tamiang Layang untuk proses otopsi.
Kepala Kantor SAR Palangka Raya, AA. Ketut Alit Supartana, memberikan apresiasi terhadap kerja keras semua unsur SAR dan relawan yang terlibat dalam pencarian.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan sinergi seluruh tim di lapangan. Meski korban ditemukan dalam kondisi meninggal, setidaknya pencarian ini membuahkan hasil sehingga pihak keluarga tidak lagi diliputi tanda tanya,” ujarnya.
Unsur yang terlibat pencarian antara lain Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, Koramil 1012-05/Awang, Polsek Awang, BPBD Barito Timur, Tagana, PMK Pangkan, Sulung Rescue, Relawan Komsar Penyembara, aparat desa, serta masyarakat sekitar.
