Kalsel

ADARO Pastikan Budget CSR PAMA Akan Dialihkan ke BUMA

apahabar.com, TANJUNG – Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR jadi salah satu hal yang dikhawatirkan masyarakat…

Featured-Image
Setiap tahunnya, PAMA berkerja sama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra memberikan apresiasi kepada UMKM dan instruktur YDBA yang telah berprestasi melalui YDBA Award. Foto: Warta Ekonomi

bakabar.com, TANJUNG – Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR jadi salah satu hal yang dikhawatirkan masyarakat seiring habisnya kontrak kerja sama PT PAMA dengan PT ADARO Indonesia, 31 Juli mendatang.

Pasalnya, lewat CSR itu PAMA telah membina ratusan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tersebar di Tabalong, Balangan, Kalimantan Selatan hingga Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Dicerai ADARO, Bagaimana Nasib Ratusan UMKM Binaan PAMA di Tabalong hingga Bartim?

Belakangan, kekuatiran itu coba dijawab oleh perwakilan manajemen ADARO saat rapat dengar pendapat dengan DPRD Tabalong, Selasa (16/3) siang.

External Relation Division Head PT ADARO Indonesia, Rizki Dartaman tak menampik selama 30 tahun PAMA bekerja sama dengan ADARO telah banyak membina UMKM di bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Sepeninggal PAMA nanti, kata dia, budget program CSR dipastikan tidak berkurang karena akan diambilalih BUMA sebagai penerus pekerjaan tambang PAMA.

“Semua kewajiban PAMA dan nilai budgetnya akan dialihkan ke BUMA, ” jelasnya.

CSR di bawah naungan ADARO secara satu pintu akan diselaraskan dengan kebutuhan pemerintah daerah.

“Sehingga program baik yang dilakukan PAMA dilanjutkan BUMA,” pungkas Rizki.

Sebelumnya, kekhawatiran disampaikan Wakil Ketua DPRD Tabalong, Habib Muhammad Taufani Alkaf.

Taufan meminta ADARO untuk melanjutkan program-program PAMA yang langsung bersentuhan dengan masyarakat Tabalong.

“PAMA ini eksis di pendidikan, kesehatan, mudahan ini dilanjutkan kontraktor lainnya, seperti besarnya yayasan-yayasan di Tabalong ini peran mereka,” kata Habib Taufan.

Taufan juga berharap UMKM binaan PAMA supaya dilanjutkan ADARO. Di masa pandemi Covid-19 seperti ini pemerintah pusat menumbuhkan UMKM, sehingga diharapkan dengan berakhirnya kontrak kerja tidak menjadikan berakhirnya pula UMKM binaan PAMA.

“Tolong perhatikan khazanah lokal, ekonomi warga Tabalong, tetap kerja sama yang baik dan selaraskan dengan program Pemkab Tabalong, ” pinta Habib Taufan.

PAMA bakal mengakhiri kontraknya dengan ADARO, 31 Juli mendatang. Praktis, segala pekerjaan PAMA yang berhubungan dengan pertambangan akan diambil alih BUMA. Sementara pekerjaan angkutan batu bara melewati jalan hauling ADARO ke Pelabuhan Kelanis tidak dilanjutkan PT BUMA.

Sebagai informasi, 30 tahun menggarap tambang ADARO jumlah karyawan PAMA mencapai 2.800 orang. Jika ditotal dengan karyawan di subkontraktor PAMA, jumlahnya bisa mencapai hampir 5 ribu karyawan.

Wilayah operasi ADARO sendiri mencakup tiga kabupaten di dua provinsi sekaligus, yakni Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Hingga November 2020, PAMA juga memiliki 181 UMKM binaan yang menyerap lebih dari 200 tenaga kerja.

Dicerai ADARO, Bagaimana Nasib Ratusan UMKM Binaan PAMA di Tabalong hingga Bartim?



Komentar
Banner
Banner