bakabar.com, RANTAU – Sekretaris Daerah (Sekda) Tapin, H Sufiansyah, resmi membuka acara Rembuk Stunting II Tingkat Kecamatan Binuang, Jumat (8/11).
Dalam sambutannya, H. Sufiansyah menekankan pentingnya percepatan penurunan angka stunting sebagai bagian dari program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tapin.
Diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
"Kondisi ini merupakan ancaman serius terhadap kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing manusia, karena menghambat pertumbuhan otak serta perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang," ungkap Sufiansyah.
Pemerintah, lanjutnya, telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program prioritas nasional yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting serta Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024.
Berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi balita stunting di Kabupaten Tapin tercatat sebesar 14,5 persen, menjadikannya yang terendah di Kalimantan Selatan.
Pada tahun 2023, survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan penurunan angka stunting di Tapin menjadi 14,4 persen.
"Meski mengalami penurunan, angka ini masih menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus ditekan sesuai dengan target RPJMN 2020-2024, yaitu mencapai angka 14 persen," ungkap Sufiansyah.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tapin, Sufiansyah memberikan apresiasi kepada tim di Kecamatan Binuang dan lintas sektor terkait yang telah berperan aktif dalam upaya ini dengan pendekatan multisektor.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi tim yang selalu melakukan upaya percepatan penurunan stunting, baik melalui program yang akan dimasukkan ke dalam RKPD maupun Renja tahun berikutnya," tambahnya.
Sufiansyah juga menyampaikan harapan agar kasus stunting di Kabupaten Tapin terus berkurang secara bertahap, dengan tujuan pada tahun 2045 Tapin dapat memiliki generasi emas yang unggul dalam berbagai bidang.
"Saya berharap intervensi stunting di Tapin dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab oleh semua pihak terkait, termasuk sektor nonpemerintah dan masyarakat di Binuang," harapnya.
Acara ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antar-sektor dan mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Tapin demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.