bakabar.com, BANJARBARU - Desa Lok Gabang di Banjar menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih skor tertinggi dalam penilaian desa berkinerja baik.
Penilaian ini dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bappeda, dinas kesehatan, DP3AKB, TP PKK Kalimantan Selatan, hingga tim profesional pemberdayaan masyarakat.
Adapun aspek yang dinilai mencakup administrasi desa serta inovasi yang diimplementasikan untuk menekan angka stunting.
"Penilaian ini merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa," jelas Kasi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dinas PMD Kalsel, Eko Suhermanto.
"Penilaian dilakukan secara menyeluruh terhadap tujuh desa dari tujuh kabupaten. Dari hasil scoring, Lok Gabang menempati peringkat pertama dengan poin tertinggi," tambahnya.
Desa Lok Gabang dianggap unggul berkat lima inovasi dalam penanganan stunting yang dinilai aplikatif dan berdampak nyata di lapangan.
Inovasi tersebut menjadi perhatian utama tim juri, karena terbukti berdampak langsung dalam percepatan penanganan stunting di tingkat desa.
Tujuh desa yang masuk nominasi adalah Lok Gabang (Banjar), Kepayang (Tapin), Hamayung (Hulu Sungai Selatan), Jingah Bujur (Hulu Sungai Utara), Ampukung (Tabalong), Panggung (Tanah Laut) dan Muara Pagatan (Tanah Bumbu).
Meski penilaian tahap awal sudah rampung, tim juri akan melakukan kunjungan lapangan ke Desa Lok Gabang dalam waktu dekat untuk memverifikasi kelengkapan data sebelum diusulkan ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Sebagai syarat administrasi, Dinas PMD Kalsel juga tengah memproses Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk mendukung pengajuan ke Kemendes PDTT.
SK tersebut akan melengkapi dokumen yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Kepala Dinas PMD Farid Fakhmansyah.
Dengan raihan poin tertinggi, Lok Gabang dipandang memiliki peluang besar untuk mewakili Kalsel di tingkat nasional sebagai desa berkinerja baik dalam percepatan penurunan stunting.
