bakabar.com, MARTAPURA - Posko Induk Sekumpul terus mensosialisasikan sejumlah larangan jelang atau saat Haul ke 15 KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau Guru Sekumpul.
Seperti saat rapat panitia persiapan haul yang digelar persis di samping rumah Wakil Bupati Banjar, Rabu (12/2) malam. Sedikitnya ada 7 posko yang hadir. Disamping itu ada pula Kabid LLAJ Dinas Perhubungan Pemkab Banjar.
Ada pun 7 Posko yang berhadir dalam acara tersebut Posko Kompas, Pelita, Tahfidz, Gg Sampurna, Gg Brintik, Simpang Tiga, serta STAI Darussalam.
Baca Juga: Update Persiapan Haul Guru Sekumpul ke 15; Desa-desa di Kabupaten Banjar Mulai Berhias
Nur Muhammad, mewakili Posko Induk Sekumpul ingin agar acara haul tahun ini tidak ditunggangi kegiatan politik. Terutama pemasangan alat kampanye dari salah satu bakal calon.
Mengingat, kata Nur, Kabupaten Banjar merupakan salah satu wilayah yang menggelar Pilkada serentak di Kalsel tahun ini.
"Karena tahun ini kita memasuki tahun politik, jadi untuk sepanduk dan lain sebagainnya yang berbau politik untuk sementara kita turunkan dahulu," tuturnya.
Disamping itu, dia juga menyampaikan larangan kepada para Organisasi Masyarakat (Ormas) agar jangan menggunakan atribut pada saat berada di acara haul. Selain itu, jangan pula menyanyikan yel-yel yang dapat mengganggu ketenangan dan kekhidmatan acara.
"Untuk rekan-rekan dari posko yang melihat harap menegur dan memberikan arahan secara sopan dan santun kepada mereka," ungkapnya.
Untuk para Posko serta Desa hingga Instansi dilarang memasang foto mendiang KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani pada sepanduk selamat datang.
Terkait dengan baju resmi relawan haul untuk saat ini, juga dilarang oleh pihak posko induk untuk dipublikasikan. Karena dikhawatirkan ada oknum yang tidak bertanggung jawab menjiplak serta menyablon baju dengan bentuk yang sama.
"Jadi untuk rekan-rekan sekalian jangan dulu memasang desain baju haul di media sosialnya," harap Nur Muhammad.
Baju relawan haul teresebut juga tidak diperbolehkan diperjualbelikan. Termasuk pula atribut haul yang lainnya seperti stiker, topi dengan cara mengambil keuntungan.
"Baju resmi relawan haul ini juga kami harap jangan diguanakan pada saat acara kampanye dan hanya boleh digunapan pada tangga 29 selama kegiatan berlangsung sebagai mana mestinya," bebernya.
Tak lepas dari itu, para pedagang juga mendapat teguran. Terutama untuk tidak berjualan dengan cara mengambil untung secara berlebih dengan memanfaatkan momentum haul.
Nur Muhammad mengatakan untuk sekarang ini Posko yang terdaftar sebanyak 369 posko serta 22.199 orang relawan yang terdata di Posko Induk Sekumpul.
Dirinya mengatakan untuk saat ini pihaknya menggunakan 3 jenis stiker berwarna biru, merah, serta kuning sebagai penanda kendaraan jemaah yang parkir serta dari mana asalnya. "Untuk tahun sebelumnya kami hanya menggunakan 2 stiker saja," bandingnya.
Pihak Posko Induk Sekumpul juga menyarankan kepada para posko lainnya untuk memperbanyak kartu jemaah serta kartu parkir. "Juga kami menyarankan untuk mempercantik desain kartunya," sarannya.
Pada rapat tersebut, dibahas pula kedatangan dan pulannya jemaah pada Minggu (1/3). Disamping itu, untuk mempermudah jemaah mengakses informasi terkait dengan persiapan haul juga bisa dilakukan di Instagram, Facebook, Twitter serta Web yang sudah di sediakan oleh pihak sekumpul.
"Semua Sosial Mediaa (Sosmed) tersebut dikelola langsung oleh posko induk sekumpul," pungkas Nur Muhammad.
Baca Juga: Haul ke-4 KH Irsyad Zein, Penulis Manakib Guru Sekumpul
Reporter: Ahc 15
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin