Gelombang Panas

Sebelas Tewas Akibat Gelombang Panas di India, Bagaimana Indonesia?

Dalam seminggu terakhir, kawasan Asia Tengah sedang menghadapi serangan suhu panas yang tidak biasa.

Featured-Image
Foto arsip - Seorang pria mandi untuk mendinginkan diri saat cuaca panas di sebuah stasiun kereta di Distrik Prayagraj, Uttar Pradesh, India utara, Rabu (6/4/2022). Departemen Meteorologi India (IMD) memperkirakan akibat dampak perubahan iklim, cuaca ekstrem berupa gelombang panas akan terjadi Maret hingga bulan April dengan suhu maksimum 40 derajat Celcius. Foto: ANTARA/Xinhua/Str/rwa.

bakabar.com, JAKARTA - Dalam seminggu terakhir, kawasan Asia Tengah sedang menghadapi serangan suhu panas yang tidak biasa. Hal itu menjadi perbincangan hangat di dunia ketika beberapa negara mencapai rekor suhu terpanas dalam sepekan terakhir.

Terakhir, sedikitnya 11 orang tewas dan lainnya dirawat di rumah sakit setelah tersengat udara panas saat menghadiri sebuah acara di negara bagian Maharashtra di India Barat. Dalam sepekan terakhir, wilayah itu mengalami gelombang panas, kata para pejabat India pada Senin (17/4) .

Acara yang diadakan pada Minggu (16/4) di pinggiran Mumbai yang merupakan pusat keuangan India itu, juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Amit Shah. Ribuan orang menghadiri acara tersebut untuk menyaksikan penganugerahan kepada seorang aktivis sosial terkenal.

Ketua Menteri Maharashtra Eknath Shinde mengatakan sejumlah orang yang menghadiri resepsi Maharasthra Bhushan Award yang diadakan di Khaghar harus dipindahkan ke rumah sakit akibat sengatan panas.

Baca Juga: Indonesia Akan Dilanda Gelombang Panas Mematikan, BMKG: Tidak Benar

"Sayangnya, 11 dari mereka meninggal dunia saat tengah dirawat," cuit dia dalam Twitter seraya mengatakan insiden tersebut sangat menyakitkan dan disesalkan.

Pemerintah India juga memberikan kompensasi kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Departemen Cuaca India kemudian mengeluarkan peringatan gelombang panas selama setelah kejadian di sejumlah wilayah negeri itu.

Di negara bagian West Bengal yang berada di India Tenggara, pihak berwenang terpaksa menutup sekolah selama sepekan. Pada Senin (17/4), diketahui suhu tertinggi mencapai 41 derajat Celcius di negara bagian Maharashtra.

"Kondisi gelombang panas di beberapa wilayah akan terus terjadi, berselang seling hingga 10 hari pertama bulan Juni." kata kepala ahli meteorologi pada Badan Cuaca India.

Baca Juga: BMKG: Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Aceh hingga Kupang

Cuaca panas Asia Tengah

Selain India, beberapa negara di Asia Tengah mengalami rekor suhu terpanas dalam sepekan terakhir. Negara-negara itu meliputi Bangladesh yang tembus di atas suhu 50 derajat celcius.

Tepatnya di Kumarkhali, kota di Distrik Kusthia mengalami suhu 51,2 derajat Celcius pada 17 April 2023.

"Kumarkhali menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2 derajat Celcius pada 17 April 2023," tulis BMKG di akun Instagramnya, Minggu (23/4).

Di samping itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sejumlah kota terpanas, terjadi di sebagian besar Myanmar dan India. Kota-kota itu mengalami suhu maksimum harian tertinggi pada Dasarian II April 2023 (11-20 April 2023).

Baca Juga: BMKG: Mayoritas Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan Minggu Siang

Kota-kota itu meliputi Chauk di Myanmar dengan suhu 45,5 derajat Celsius pada 20 April 2023 dan 18 April suhunya mencapai 45,3 derajat Celsius.

Sebelumnya, pada 19 April 2023 kota Chauk (Myanmar) juga mengalami suhu 45,0 derajat Celsius, dan 14 April 2023 suhunya 44,8 derajat Celsius,

Berikutnya, Bundi (India) dengan 45,2 derajat Celsius pada 18 April 2023 dan Nyaung-U (Myanmar), 45,3 derajat Celsius pada 19 April 2023

Selain itu ada kota Prayagraj/Ghoopur di India mengalami suhu 44,6 derajat Celsius pada 18 April 2023. Sehari sebelumnya, kota tersebut mengalami suhu 44,6 derajat Celsius.

Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Bandara Soetta Koordinasi dengan BMKG

"Dan kota Tak (Tahiland) dengan suhu 44,6 derajat Celsius pada 15 April 2023," tulis BMKG.

Kondisi Indonesia

Menurut BMKG, gelombang panas atau heatwave tengah melanda Asia. Indonesia disebut tidak mengalami heatwave, tetapi turut merasakan cuaca yang panas belakangan ini.

Cuaca panas dalam sepekan terakhir menurut BMKG disebabkan oleh sejumlah hal. Dalam akun Instagramnya, BMKG menyampaikan penyebab suhu panas di Indonesia, diantaranya akibat dinamika atmosfer yang tidak biasa.

"Suhu panas bulan April di Wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, lonjakan panas tahun 2023 terparah," jelas BMKG, Minggu (23/4).

Baca Juga: BMKG Minta Pemudik Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah

Penyebab lainnya karena tren pemanasan global dan perubahan iklim. Gelombang panas heatwave semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering.

Sebab lainnya, adanya dominasi Monsun Australia yang menandai Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Terakhir, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.

"Suhu di Indonesia tercatat paling panas, yaitu 37,2 derajat Celsius, terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di Ciputat, Tangerang Selatan pada 17 April 2023," tulis BMKG.

Editor
Komentar
Banner
Banner