bakabar.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II sebagai pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
"Terkait dengan cuaca (ekstrem), kami berkoordinasi dengan BMKG secara intens untuk mengetahui kondisi terkini," kata Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soetta M Holik Muardi, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (204).
Holik mengungkapkan, AP II juga menjalin koordinasi dengan maskapai-maskapai penerbangan angkutan Lebaran 2023 terkait dengan kondisi cuaca ekstrem. "Dan juga dengan maskapai untuk dapat memitigasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," katanya pula.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada masa mudik Lebaran 2023. BMKG mengimbau para pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
Baca Juga: Jasa Wrapping di Bandara Soetta, Tembus Puluhan Juta Sehari
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa selama periode 15 sampai 21 April 2023 hujan lebat hingga sangat lebat diprakirakan mengguyur bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.
Kondisi cuaca yang demikian juga berpeluang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat. Saat ini, wilayah Indonesia sedang memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, dia menjelaskan, kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya karena arah angin bertiup sangat bervariasi.
Kembali, Dwikorita Karnawati mengingatkan, secara umum cuaca pada pagi hari biasanya cerah, kemudian berawan pada siang hari, dan hujan menjelang sore atau malam hari.