bakabar.com, JAKARTA - Dibentuk dari kombinasi merah dan kuning, mak spektrum warna oranye mampu memberi kesan yang kuat dan energik. Tak hanya itu, studi mengenai filosofi warna yang dilansir dari Qwords menyebutkan pula kalau orens adalah symbol dari agresifitas dan keganasan sebab visibilitasnya yang tinggi dan menarik perhatian.
Warna orenye sendiri banyak digunakan untuk menonjolkan statement point dari pengguananya yang mengaplikasikan warn ini pada bidang, logo, produk artistik, hingga fashion.
Baju tahanan adalah bagian dari upaya menonjolkan unsur-unsur di atas, yakni agar mudah dikenali dan memantik perhatian. Seperti yang terbaru, sorotan publik mengarah pada sosok Ferdy Sambo yang mengenakan baju tahanan berwarna jeruk ini, ketika ia melakukan rekonstruksi ulang atas kasus yang menjeratnya.
Lalu seperti asal muasal pemilihan warna baju tahanan yang menggunakan warna mencolok yang sering juga disebut jingga ini?
Bermula dari Baju Bergaris Hitam Putih
Mengutip dari Slate, awalnya Amerika mengenakan baju hitam putih bergaris sebagai baju tahannya baju tahanan. Corak ini sering dijumpai dalam serial film yang menggambarkan para narapidana di abad ke-19.
Pada perkembangannya, penggunaan warna hitam putih mendapat pertentangan dikarenakan warna ini dinilai memiliki hubungan dengan salah satu kelompok gangster.
Oleh karena itu, pada awal tahun 1904, negara Paman Sam yang dimulai dari New York pun mulai menghapus warna hitam dan putih untuk digantikan dengan jaket dan topi dengan warna abu-abu.