2. Urutan penendang
Geir Jordet cs juga menemukan perbedaan kesuksesan adu penalti untuk penendang pertama (86,6 persen), penendang kedua (81,7 persen), penendang ketiga (79,3 persen), penendang keempat (72,5 persen), penendang kelima (80 persen), serta penendang keenam dan kesembilan (64,3 persen).
Perbedaan itu disebabkan persepsi kepentingan hasil tendangan. Seperti diketahui penendang pertama hingga ketiga bukan penentu hasil akhir.
Dengan kata lain, kemenangan atau kekalahan dalam adu penalti mulai ditentukan penendang keempat dan seterusnya.
Persepsi ini kemudian menyebabkan pemain mengalami stres yang tinggi, sehingga mengganggu performa dan konsentrasi mereka.
3. Response time
Dari penelitian yang berbeda, Geir Jordet cs menemukan peran response time terhadap kesuksesan tendangan penalti.
Response time adalah jarak waktu antara sinyal dari wasit dibunyikan, hingga langkah pertama pemain ke arah bola.
Ditemukan bahwa pemain yang mengambil jarak waktu agak panjang atau response time tinggi, dicatat memiliki kesuksesan hingga 82,4 persen.
Sebaliknya pemain dengan response time rendah, dicatat hanya memperoleh kesuksesan sebesar 68,2 persen.
Adapun response time rendah disebabkan keinginan pemain untuk sesegera mungkin keluar dari tidak nyaman, karena ditunjuk sebagai penentu keberhasilan.
Dalam situasi penuh tekanan, terkadang pemain lebih mengutamakan kecepatan performa ketimbang ketepatan mengarahkan bola.
4. Status pemain
Dalam situasi open play, pemain seperti Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Robert Lewandowski atau Harry Kane adalah jaminan mutu dalam mencetak gol.
Namun nama besar saja tidak cukup menjadikan mereka sukses mengeksekusi penalti. Dalam penelitian Geir Jordet, pemain bintang menunjukkan persentase kesuksesan 65,0 persen.
Itu lebih rendah daripada pemain-pemain yang belum menjadi bintang dengan persentase kesuksesan hingga 88,9 persen.
Dalam catatan Piala Dunia, terdapat banyak pemain bintang yang gagal dalam adu penalti. Sebut saja Uli Hoeness, Franco Baresi, Daniele Massaro, Michel Platini, Diego Maradona, Roberto Baggio, hingga David Trezeguet.