bakabar.com, JAKARTA - Tak cuma PT Arutmin Indonesia yang terseret kasus jalan longsor Km 171 Tanah Bumbu, Kalsel. Perusahaan lainnya adalah MJAB.
PT MJAB kepanjangan dari Mitra Jaya Abadi Bersama. Salah satu perusahaan tambang yang dekat dengan lokasi tragedi tanah longsor itu.
Manajemen MJAB akhirnya angkat bicara. Mereka meminta pemerintah maupun DPR objektif melihat masalah Km 171 ini. Jangan buru-buru.
Baca Juga: DPR Desak KESDM Cabut Izin Usaha Arutmin Imbas Tragedi KM 171!
"Tentunya harus melihat akar masalahnya dulu dari kejadian putusnya jalan km 171 itu. Tidak bisa gegabah asal menuduh," ujar Koordinator Humas MJAB, Solikin kepada bakabar.com, Kamis (21/9).
MJAB memang punya tambang di sekitaran Km 171. Namun mereka mengeklaim galiannya jauh dari titik tragedi.
"IUP kami itu kurang lebih 200 meter. Dan kegiatan penambangan kami itu lebih dari itu. Jadi lebih dari 200 meter dari Km 171. Posisi ini kita pun akhirnya menjadi korban," ujarnya.
Namun tetap saja, perusahaan ini jadi salah satu tertuduh. Mereka tak bisa menghindarinya. Tapi sekali lagi, Solikin meminta DPR dan pemerintah objektif.
Kata dia, MJAB tak bisa disalahkan sepenuhnya. Termasuk juga Arutmin. Karena Solikin yakin itu ulah aktivitas tambang ilegal. Mereka sudah melaporkannya.
"Jadi DPR harus melakukan langkah-langkah investigasi lebih detail ke lapangan, penyebabnya apa itu," imbuhnya.
Pihak MJAB sebenarnya tak lepas tangan. Klaimnya, mereka juga berpartisipasi dalam upaya membantu perbaikan Km 171.
Di antaranya memberikan bantuan penanganan darurat hingga bahan-bahan material. Selain itu, MJAB bersama dengan BPTJ melakukan pembuatan jalan counter weight.
Kalau mau menghitung, Solikin mengaku perusahaannya mengucurkan dana mencapai Rp2,5 miliar untuk Km 171. Berupa kegiatan fisik dan non fisik.
"Jangan sampai orang yang mempunyai keinginan untuk membantu, justru disalahkan kami tidak ingin terjadi seperti itu," ujarnya.
Solikin juga mengeklaim, MJAB intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPTJ dan DPRD. Untuk penanganan KM 171.
Baca Juga: ESDM Lelet Sikapi Tragedi Km 171 Tanah Bumbu, Menteri PUPR Bingung!
"Bersama Arutmin juga, kami melakukan dan mencari solusi terhadap itu. Jadi dalam konteks ini kami sama-sama mencari solusi," bebernya.
Kalau mencari siapa yang salah, bagi dia lain cerita. Perlu penelitian yang lebih detail terhadap kasus ini.
"Yang penting sekarang bagaimana jalan itu bisa sama-sama diatasi untuk dibangun lagi," tutupnya.