bakabar.com, JAKARTA – Gedung Putih memberikan kecaman kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang memberikan komando kepada pasukan penangkalRusiauntuk bersiaga. Pasukan tersebut diketahui bisa menggunakan nuklir.
Retorika Presiden Putin dianggapprovokatif karena para pemimpin dunia telah setuju bahwa pertempuran nuklir tak boleh dilakukan. Pihak Gedung Putih juga mengkritik narasi Rusia terkait NATO.
Sebelumnya, pihak Rusia berkata takut jikaUkrainamasukNATOkarena dikhawatirkan punya potensi menyerang Moskow.
“Amerika Serikat maupun NATO tidak punya keinginan atau niat untuk konflik dengan Rusia,” ujar jubir Gedung Putih Jen Psaki dalam konferensi persn, dikutip Liputan6.com, Selasa (1/3/2022).
“Dan kami berpikir retorika provokatif seperti ini terkait senjata nuklir adalah hal yang berbahaya, menambah risiko miskalkulasi, harus dihindari, dan kami tidak akan mengikutinya,” lanjut Psaki.
PihakGedung Putihjuga mengaku sedang melakukan asesmen terhadap ucapan Vladimir Putin.
Ucapan Putin
Sebelumnya dilaporkan,Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan komando agar pasukan penangkal strategis bersiap di tengah invasi Rusiake Ukraina. Meski negaranya yang menjajahUkraina, Putin mengakugelisah denganucapan-ucapan NATO.
“Pejabat-Pejabat di negara-negara pimpinan NATO telah membuat pernyataan-pernyataan agresis terhadap negara kita. Atas alasan ini, saya memberikan perintah kepada menteri pertahanan dan kepala Staf Umum untuk memberlakukan rezim tugas tempur spesial pada pasukan penangkal tentara Rusia,” ujarVladimir Putin, dikutip media pemerintah Rusia,TASS, Minggu (27/2).
Dijelaskan olehTASSbahwa tugas pasukan penangkal (deterrence force) adalah mengalahkan musuh-musuh Rusia dengan berbagai jenis senjata, termasuknuklir. Pasukan itu tergabung dalam Pasukan Ofensif Strategis (Strategic Offensive Force) dan Pasukan Defensif Strategis (Strategic Defensive Force).
Senjata-senjata yang dimiliki SOF termasuk misil interkontinental dan senjata jarak jauh dengan akurasi tinggi.
Sementara, komponen kunci di SDF adalah pertahanan aerospace, termasuk sistem peringatan serangan misil, sistem pemantau luar angkasa, dan pertahanan misil, luar angkasa, dan udara.
Rusiamemiliki militer terkuat nomor dua di dunia menurut Global Firepower.