bakabar.com, BALIKPAPAN – Jumlah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Balikpapan sudah sangat penuh. Setiap harinya penambahan kasus di Balikpapan cukup tinggi, sehingga masih banyak pasien yang mengantre untuk mendapatkan kamar.
Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kota Balikpapan mencari sejumlah opsi untuk menyiasati ketersediaan kamar tidur. Salah satunya akan berkoordinasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dalam melihat kondisi pasien apakah sudah bisa keluar rumah sakit untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah atau tidak.
“Jika dalam masa perawatan kondisi pasien stabil, maka akan dipulangkan atau dilakukan isolasi mandiri di tempat yang disiapkan pemerintah. Tanpa harus menunggu 14 hari perawatan di rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty.
Wanita yang akrab disapa Dio ini mencontohkan apabila pasien yang telah melakukan perawatan di rumah sakit selama tujuh hari, nantinya akan diperiksa kembali oleh DPJP untuk menentukan apakah pasien layak menjalani isolasi di luar atau tetap melanjutkan perawatan di rumah sakit.
“Jadi konsepnya nanti seperti itu. Ada yang sudah stabil hari ketujuh lakukan isolasi mandiri. Tapi tidak kembali ke rumah isolasi, isolasi di tempat yang kita siapkan sampai benar-benar sembuh atau negatif,” terangnya.
Tentu cara ini dilakukan agar pasien lain yang bergejala dan belum mendapatkan kamar tidur bisa tertangani. Sebab diseluruh rumah sakit di Balikpapan khususnya yang menjadi rujukan sudah tak mampu menambah jumlah kamar lagi.
“Saat rapat bersama pimpinan rumah sakit kemarin seluruh rumah sakit sudah merespon peningkatan. Namun saat ini sudah terisi penuh,” pungkasnya.