bakabar.com, BANJARMASIN – Perayaan hari raya Idul Fitri memang jadi momen yang paling dinanti-nantikan seluruh umat muslim di dunia. Lebaran bisa jadi ajang untuk berkumpul bersama sanak saudara dan keluarga besar.
Bahkan, banyak masyarakat berbondong-bondong hingga menembus kepadatan lalu lintas dan merogoh kocek lebih dalam demi bisa berkumpul bersama keluarga saat hari kemenangan tiba.
Namun, tak semua umat muslim bisa menikmati indahnya kebersamaan di Hari Raya Idul Fitri. Karena terbentur dengan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Seperti anggota Kepolisian yang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mudik agar aman dan nyaman.
Salah satu personel kepolisian yang kerap bertugas selama musim libur Lebaran adalah Ajun Komisari Polisi (AKP) Didik Suhartanto, SH. Dia merasakan rindu untuk berlebaran bersama keluarga.
Menurut Kasat Lantas Polres Barito Kuala (Batola) itu, sebagian besar keluarganya berada di Demak, Jawa Tengah. Setiap tahun, dirinya hampir tidak pernah bersama keluarga besar saat hari raya tiba.
“Rasanya ya sedih, dulu sebelum tugas jadi polisi bisa kumpul keluarga dari jauh-jauh. Bisa sungkem sama orang tua pas Hari H. Kini, saya mengabdi menjadi anggota Polri untuk masyarakat. Jadi kami ikhlas menerima untuk lebaran dimanapun kami bertugas,” kata AKP Didik Suhartanto kepada reporter bakabar.com.
Pria kelahiran 28 Juni 1982 itu setidaknya sudah bertugas di kepolisian sejak 17 tahun yang lalu. Untuk mengobati rasa kangennya, Sepaca 2008 itu biasanya menelepon keluarganya dengan memanfaatkan aplikasi perpesanan yang tak perlu mengeluarkan biaya mahal.
“Tak jarang pula saya menggunakan fitur video call supaya bisa melihat raut wajah anggota keluarga yang disayanginya. Sekarang kan semua canggih walau hanya sesaat mas,” tuturnya.
Ingin berkumpul dengan orang tua dan keluarga, mungkin itu hal yang biasa dia rasakan setiap tahun. Baginya, sosok yang paling dirindukan adalah ibu yang saat ini berada di Pulau Jawa.
“Ini sudah pilihan saya, beginilah resiko jadi polisi. Rasa rindu ini harus kita pendam dalam-dalam. Suatu saat pasti ada waktu untuk bertemu dengan orang tua. Sosok yang paling dikangenin adalah ibu dan bapak saya, terutama ibu saya,” sebut Didik.
Rindu kebersamaan keluarga saat momen Hari Raya Idul Fitri juga dirasakan Kasat Lantas Polres Hulu Sungai Selatan AKP Apriyansa S. Dia mengaku tahun ini harus menjalani Idul fitri tanpa keluarga besarnya di Kepulauan Riau (Kepri).
Namun, Apriyansa tidak kesepian karena istri dan anaknya berada di Kandangan, selain itu saat momen lebaran tahun sebelumnya ia berkesempatan mudik walau hanya sesaat.
“Saat ini saya sedang mengikuti pelaksanaan operasi ketupat intan 2019. Jadi sudah kewajiban saya menjalani tugas meski di Hari Raya Idul Fitri,” ucap Apriyansa.
Ayah satu putri itu menuturkan, untuk menyiasati rindu terhadap orangtuanya di Kepri, ia selalu menyempatkan menelepon. “Pas habis shalat Id biasanya saya langsung telepon orang tua. Sekarangkan semua sudah canggih,” terang Apriyansa.
Apriyansa menerangkan, kelancaran lalu lintas dan minimnya angka kecelakaan di wilayah hukum setempat sudah merupakan kepuasan tersendiri bagi dia dalam menjalani tugasnya mengatur arus mudik Lebaran. “Bayangkan, apa jadinya arus mudik kalau tanpa campur tangan polisi, bisa-bisa kacau,” ujarnya.
Sebagai Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Hulu Sungai Selatan, dirinya memberikan pesan kepada masyarakat yang telah berlebaran bersama dengan keluarga untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban dalam berkendara.
“Harapannya kepada masyarakat tetap tertib berlalu lintas, karena aktivitas kendaraan cukup tinggi. Kepada pemudik tetap menjaga ketertiban berlalu lintas. Apabila capek beristirahat ke tempat yang dekat dengan petugas,” pesan mantan Kanit 1 Silaka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Kalsel itu.
Baca Juga:Kunjungan Meningkat 30 Persen, Duta Mall Banjarmasin Antisipasi Lahan Parkir Baru
Baca Juga:Lebaran, Limbah Rumah Tangga di Kota Banjarmasin Paling Dominan
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin