Lebaran 2023

Ribuan Wisatawan Serbu Objek Wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu

Objek wisata Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih dipadati ribuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

Featured-Image
Memasuki hari kedua Idulfitri 1444 H tepatnya pada Senin, (24/4) objek wisata Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih dipadati ribuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Foto: Ibnu Jamil

bakabar.com, JAKARTA - Objek wisata Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih dipadati ribuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah pada hari kedua libur lebaran atau Idulfitri 1444 H.

Dari pantauan di lokasi, kepadatan wisatawan sudah terjadi sejak Minggu, (23/4), akibat membludaknya wisatawan yang datang ke objek wisata andalan Kabupaten Sukabumi ini mengakibatkan terjadi penumpukan kendaraan di beberapa lokasi seperti di jalur menuju Palabuhanratu dan di sekitar objek wisata pantai.

Bahkan sejak Senin (24/4) pagi atau sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu objek wisata laut yang masuk dalam kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu yakni Pantai Karanghawu sudah dipadati ribuan wisatawan.

"Saya datang ke objek wisata Pantai Karanghawu di Kecamatan Cisolok ini bersama empat rekan dari Depok, Jabar dengan menggunakan sepeda motor," kata salah seorang wisatawan asal Condet, Jakarta Selatan M Abdul Abror di Sukabumi, Senin (24/4).

Baca Juga: Situs Goa Liang Bangkai, Pesona Geopark Meratus Menuju Internasional

Ia dan rekannya memilih objek wisata ini untuk menghabiskan masa libur dan cuti bersama Idulfitri 1444 H karena destinasi wisata ini murah dan sudah direncanakan sejak Ramadan.

Objek wisata Pantai Karanghawu di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin, (24/4) atau hari kedua libur lebaran masih dipadati ribuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Foto: Antara
Objek wisata Pantai Karanghawu di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin, (24/4) atau hari kedua libur lebaran masih dipadati ribuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Foto: Antara

Sebenarnya keinginan dirinya, datang ke Pantai Karanghawu ini sudah sejak libur lebaran tahun lalu, namun karena masih pandemi COVID-19, sehingga baru terlaksana pada tahun ini.

Di tempat yang sama, wisatawan asal Bandung, Jabar Sela Aryati mengatakan dirinya berangkat dari rumah pada Minggu, (23/4) dini hari karena takut terjebak macet. Ibu rumah tangga ini datang ke Pantai Karanghawu bersama suami dan dua anaknya dengan menggunakan mobil pribadi.

"Awalnya saya ingin ke lokasi Ciletuh, namun suami belom mengenal medan jalan, sehingga diputuskan untuk ke Pantai Karanghawu. Ini merupakan yang kedua kalinya saya datang ke sini, pertama sebelum pandemi COVID-19 pada 2018 lalu," katanya.

Baca Juga: BI Dorong Geopark Meratus Diakui UNESCO

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Cisolok AKP Aguk Khusaini mengatakan situasi di Pantai Karanghawu sudah dipadati sejak Minggu (23/4) dan pada Senin (24/4) ini wisatawan yang datang masih cukup banyak. Dari pantauan pihaknya, sejauh kondisi di lokasi wisata aman dan kondusif.

"Melonjaknya wisatawan yang datang ke Pantai Karanghawu ini karena sudah tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)," tambahnya.

Ia pun mengimbau kepada wisatawan agar mematuhi aturan dari para petugas penjaga pantai untuk antisipasi terjadinya kecelakaan laut seperti tenggelam, terseret arus dan lainnya. Seperti diketahui Pantai Karanghawu ini tidak layak untuk berenang karena terdapat arus bawah laut, ombak dan gelombang tinggi.

Baca Juga: Tiga Hari Lebaran, Wisata Pantai di Bantul Dikunjungi 40.489 Orang

Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan wisatawan yang datang ke objek wisata laut yang masuk dalam kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu diperkirakan lebih dari 100 ribu orang. Mayoritas wisatawan yang datang menggunakan kendaraan roda dua.

Namun untuk wisatawan dari luar daerah Sukabumi seperti Jabodetabek, Bandung dan lainnya, banyak yang menggunakan kendaraan roda empat atau mobil pribadi.

Editor


Komentar
Banner
Banner