Kritik Pengamat Politik Terkait APK

Respons Peserta Pemilu di Kotim Setelah Dikritik Terkait APK

Kritik pengamat politik terkait APK Pemilu, yang sebagian besar tidak mensosialisasikan jadwal pemungutan suara, mendapatkan respon positif.

Featured-Image
Sekretaris DPD Partai Golkar Kotim Joni Abdi - apahabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Kritik pengamat politik di Kotawaringin Timur (Kotim) terkait Alat Peraga Kampanye (APK) yang tidak menyosialisasikan jadwal pemungutan suara mendapatkan respons positif.

Respons positif tersebut datang dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar).

Sekretaris DPD Golkar Kotim, Joni Abdi, menilai sorotan pengamat politik itu sangat mengedukasi.

"Untuk menyukseskan pemilu, peran peserta pemilu sangat penting memberikan partisipasi membantu menyosialisasikan ke masyarakat terkait jadwal pencoblosan," katanya, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Kebakaran di Desa Shabah Tapin, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta

Selain kewajiban penyelenggara pemilu, partai politik, kata dia, juga bisa berperan menginformasikan atau menyampaikan masyarakat bahwa pada 14 Februari itu adalah masa pencoblosan.

"Peran kita parpol membantu menyosialisasikan itu penting agar masyarakat ingat menggunakan hak suaranya menentukan siapa calon masing-masing caleg pada perlehatan pemilu di tanggal 14 Februari 2024 ini," ungkap Joni Abdi.

Dengan memberikan edukasi, secara tidak langsung akan semakin banyak partisiasi maupun perhatian masyarakat memberikan hak pilihnya pada pesta demokrasi lima tahunan ini.

Selain itu, jika partisipasi masyarakat kurang dari target KPU dalam memberikan hak pilih, maka dampaknya juga tidak akan baik terhadap pelaksanaan pemilu.

"Jika kurang dari 50 persen pemilih secara nasional, maka pemilu akan dianggap gagal. Kalau di daerah yang kurang, maka kegagalan itu dari penyelenggaranya," ucap Joni Abdi.

Baca Juga: Tak Cuma Bantuan, Warga Terdampak Banjir di Kuripan Batola Juga Minta Solusi Jangka Panjang

"Makanya kami mendukung dengan memberikan kebijakan membantu mensosialisasikan jadwal pemungutan suara di APK itu," imbuhnya

Diberitakan sebelumnya, APK yang berseleweran di Kotim, menuai kritikan dari pengamat politik Kotim Siti Fathonah Purnaningsih.

Menurutnya, masa kampaye sudah berlangsung hampir tiga bulan, namun banyak peserta pemilu tidak menyosialisasikan tanggal pencoblosan melalui APK ke masyarakat.

Editor


Komentar
Banner
Banner