bakabar.com, JAKARTA – Resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru, Dito Ariotedjo mengaku berencana untuk mempersiapkan program kerja di awal masa jabatannya.
Menurut politis muda Golkar tersebut, hal pertama yang akan menjadi fokusnya sebagai Menpora yakni mempersiapkan keberangkatan kontingen Indonesia untuk ajang SEA Games 2023 mendatang.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Dito pada saat acara serah terima jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa (4/4).
“Yang pasti dalam waktu terbatas ini, tidak sampai sebulan sudah ada SEA Games, jadi kami akan fokus ke keberangkatan kontigen ke SEA Games,” ucap Menpora Dito.
Baca Juga: Soal Tim Israel di WBG 2023 di Bali, Menpora Dito: Akan Dikomunikasikan
Lebih lanjut, pria berusia 32 tahun itu akan memastikan jumlah kontigen yang menjadi wakil tim Merah-Putih pada ajang bergengsi Asia Tenggara tersebut.
“Saya baru duduk resmi hari ini, jadi mohon sedikit waktu untuk kami memastikan yang baik dan komprehensif,” tutur Menpora pengganti Zainudin Amali itu.
Selain akan mempersiapkan SEA Games 2023, Menpora Dito juga akan berencana melanjutkan peninggalan Menpora sebelumnya terkait dengan pengimplementasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Salah satu yang akan menjadi fokus utamanya yakni menghidupkan kegiatan olahraga di daerah yang menjadi rencana dalam DBON tersebut.
Baca Juga: Soal Kabar Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Menpora Dito Tunggu PSSI
“Untuk tata kelola olahraga, kami sudah memiliki DBON, jadi dalam waktu setahun ini kami akan melakukan implementasi dan eksekusi,” jelasnya.
“Presiden meminta untuk digencarkan adanya liga-liga di tingkat pendidikan dari SD sampai kuliah, dan juga di tingkat kedaerahan untuk desa. Jadi kami akan membuat liga antar kampung dari cabor-cabor yang digemari rakyat bawa,” lanjutnya.
Tak hanya fokus pada sisi olahraga, Menpora Dito juga akan menyiapkan rencananya untuk sektor kepemudaan dengan membuat Youth Creative Hub.
Rencananya tersebut menurut Dito sebagai ajang motivasi bagi anak muda agar tidak hanya fokus pada satu sektor profesi saja.
“Jadi kami ingin pemuda Indonesia tak hanya lahir di sektor pengusaha, tapi juga lintas sektor profesi agar kami menciptakan pemuda yang unggul dan mampu menghadapi kondisi pasca-pandemi supaya bisa survive,” pungkasnya.