bakabar.com, PARINGIN – Kelompok Pengelola Hutan (KPH) Balangan kedatangan tamu dari tim kajian bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat.
Pertemuan itu membahas tentang potensi yang akan dihasilkan dari program RHL APBN 2019, baik terkait keuntungan masyarakat maupun pemerintah.
Tim Kajian Bisnis juga menganalisis potensi dari sisi ekonomi dan bisnis kegiatan Rehabilitasi Kawasan Konservasi/Lindung (RHL) APBN 5 tahun ke depan.
“Program itu merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk meraih keadilan,” ucap Ketua KPH Balangan, Patliansyah, Kamis (10/10) siang.
Program itu dinilai mampu menurunkan tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja, serta mengatasi disparitas antarkelompok.
Tak hanya itu, kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam kawasan hutan dengan mengakomodir kebutuhan bibit-bibit tanaman yang diinginkan oleh masyarakat.
“Tak seperti periode terdahulu yang penentuan jenis tanamannya sudah ditentukan oleh pusat,” paparnya.
Senada dengan KPH Balangan, Kasi Perlindungan Hutan, Emir Faisal, menyampaikan dari sisi kemandirian APBN tahun Anggaran 2019 dapat dilihat penerimaan perpajakan yang tumbuh signifikan.
“Sehingga, memberikan kontribusi dominan terhadap pendapatan negara,” pungkasnya.
Baca Juga: Kesatuan Pengelola Hutan Kembali Identifikasi Potensi RPH di Bumi Sanggam
Baca Juga: Melalui Bimtek, Dishut Kalsel Pasang Badan Dukung Pengembangan Serai Wangi
Baca Juga: KPH Tabalong Siap Uji Kandungan Minyak Sereh Wangi
Baca Juga: Rindam VI Mulawarman Bantu Tes Jasmani dan Pendidikan TKPH Dishut Kalsel
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Puja Mandela