bakabar.com, JAKARTA – Rebound relationship merupakan hubungan yang terjadi setelah putus. Biasanya dianggap sebagai pelampiasan.
Rebound relationship dianggap hanya sebagai pengalihan perhatian atau pelampiasan dari luka dalam hubungan sebelumnya dan bukan hubungan baru yang sebenarnya. Dalam pelampiasan biasanya menggunakan orang sebagai cara untuk menghindari perasaan tentang perpisahannya.
Tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk memulihkan diri setalah putus cinta sebelum menjalin hubungan baru. Tetapi, jika menjalin hubungan baru hanya karena menghindari perasaan tentang akhir hubungan terakhir, mungkin hubungan tersebut tidak akan menjadi hubungan sehat.
Melansir dari choosingtherapy, dalam rebound relationship seseorang yang mengakhiri suatu hubungan belum tentu siap untuk mulai berkencan, mungkin mereka masih mencintai mantannya. Tapi bisa saja mereka terjebak dalam hubungan yang baru dengan orang lain.
Berikut Tanda jika Berada dalam Rebound Relationship
Baru saja putus
Waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari putus cinta bergantung pada banyak faktor, seperti investasi emosional dan koneksi. Seseorang yang baru saja putus cinta sering kali mencari cara untuk mengisi kekosongan mantan pasangannya untuk pelampiasan. Hubungan ini akan menjadi rebound jika pasangan baru saja mengakhiri hubungan dalam beberapa bulan terakhir.
Hubungan bergerak sangat cepat
Pasangan mungkin akan pulih kembali jika hubungan berkembang lebih cepat dari biasanya. Seseorang yang berada dalam hubungan rebound sering kali ingin meyakinkan diri mereka sendiri bahwa hubungan tersebut asli.
Pasangan terus membandingkan dengan mantannya
Perbandingan terus menerus dengan mantan. Pasangan yang sedang bangkit Kembali memandang Tindakan, penampilan, dan kepribadian melalui sudut pandang tertentu, mengharapkan berperilaku dan tampil sama seperti mantannya.
Pasangan takut pada komitmen
Meskipun masalah komitmen tidak selalu menunjukan rebound relationship, hal ini menunjukan bahwa orang tersebut belum siap untuk melanjutkan hubungannya. Kesulitan di hubungan ini terutama jika bersedia berkomitmen pada orang tersebut.
Fokus hubungan adalah seks
Berada dalam rebound relationship pasangan hanya tertarik pada seks. Hindari jika hanya berkumpul untuk berhubangan seks atau menghindari aktivitas bersama di luar kamar.
Mantannya selalu ada
Pasangannya hanya melihat sebagai cara untuk membalas mantannya jika secara kebetulan sering bertemu dengan mantannya. Pasangan anda bisa memantau media sosial mantannya untuk mengawasi lokasinya sehingga bisa tidak sengaja bertemu dengannya. Pasangan akan melakukan apa pun agar mantannya cemberu.
Mereka tidak mencoba mengenal
Pasangan tidak peduli dengan informasi penting Anda atau tentang kehidupan Anda, karena pasangan merasa bahwa tidak tertarik dan melihat hanya sebagai pengganti mantannya.
Mereka selalu posting di media sosial
Banyak orang yang mengalami masa pemulihan ingin dilihat oleh mantannya bahwa pasangan baru terlihat lebih bahagia, agar mantannya merasa cemburu olehnya.
Mereka tampak sangat pahit atau marah pada mantannya
Pasangan belum melupakan hubungan masa lalunya, adanya kepahitan atau kemarahan yang belum terselesaikan. Berbicara buruk atau pahit tentang mantan sering kali merupakan tanda hubungan kembali baik, pasangan belum siap atau mampu untuk maju bersama.
Merasa tidak baik dan ada sesuatu yang tidak beres
Naluri biasanya memberi tahu jika ada sesuatu yang tidak beres, mungkin pasangan tidak jujur mengenai masa lalunya.
Jika berada dalam rebound relationship ini, mungkin Anda menyalahkan diri sendiri atas situasi yang terjadi, tidak dapat mencegah atau mengubah hubungan tersebut dan tidak bisa memaksa seseorang untuk siap berkomitmen.
Ingat bahwa Anda tidak pantas mendapatkan pasangan yang tidak mencintai Anda.