bakabar.com, JAKARTA – Ratusan rumah di kompleks Borobudur, Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari, Kabupaten Manokwari, Papua, dilalap api, Kamis (30/9) siang. Akibatnya, sekira 800 Kepala keluarga di 3 RT dan 2 RW kehilangan tempat tinggal.
Mengutip CNNIndonesia.com, di lokasi nampak kobaran api yang kencang, ditambah konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu, membuat api dengan cepat menjalar dan meratakan pemukiman yang didominasi para nelayan itu. Sejumlah ledakan terdengar saat api berkobar yang diduga berasal dari tangki BBM milik para nelayan.
Warga berhamburan keluar mengevakuasi barang yang bisa diselamatkan sebelum api mendekat. Sebagian dari mereka berlari ke darat dengan barang bawaan, sebagian lagi mengevakuasi barang seadanya ke atas long boat dan menjauh dari titik api.
Upaya pemadaman tak bisa dilakukan dengan mulus. Lokasi yang padat ditambah akses masuk yang sempit membuat pemadaman api hanya bisa dilakukan seadanya dan manual. Upaya berjibaku para warga tak membuahkan hasil.
Api yang mulai membesar sekira pukul 10.00 WIT dengan cepat meratakan pemukiman yang didominasi warga dari Sulawesi Tenggara itu.
Ketua RT 02/RW03 Kelurahan Padarni, La Setia bahadaria, mengaku tak tahu pasti penyebab kebakaran. Api yang tiba tiba muncul dari sebuah rumah seketika membesar dan membuat warga panik. Menurutnya, ratusan Kepala Keluarga menjadi korban dalam insiden itu.
Kapolres Manokwari, AKBP Dadang Kurniawan mengatakan, belum diketahui dengan pasti penyebab kebakaran tersebut. Dari informasi awal, api berasal dari satu rumah dan kemudian menjalar.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran, termasuk menghitung kerugian yang terjadi akibat insiden ini,” terangnya, sembari mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Sementara itu, warga yang menjadi korban kebakaran akan dibangunkan tenda darurat tidak jauh dari lokasi kebakaran. Sebagian dari Mereka yang bermata pencaharian sebagai nelayan enggan diungsikan ke tempat jauh dan meninggalkan longboat mereka di pesisir pantai. Sedangkan lainnya mengungsi ke sanak saudara.