bakabar.com, MARTAPURA – Menjelang pemungutan suara Pilkada serentak 9 Desember mendatang, beberapa kendala dihadapi KPU dan Bawaslu Banjar.
Untuk itu, Pemkab Banjar menggelar pertemuan rapat antara Forkopimda, KPU dan Bawaslu Banjar di Mahligai Sultan Adam Martapura, Selasa (01/12). Rapat tersebut membahas hal-hal yang dianggap urgen atau sangat penting.
Secara umum, kata Muhaimin, Ketua KPU Banjar, persiapan logistik Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Banjar sudah siap secara keseluruhan, hanya saja logistik Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, masih menunggu formulir C Plano.
"Kita masih menunggu formulir C plano yang belum lengkap untuk segera didistribusikan ke 20 kecamatan se-Kabupaten Banjar,” ujar Muhaimin.
Lebih jauh Muhaimin menjelaskan, untuk perlengkapan alat pelindung diri (APD) sebagian sudah didistribusikan oleh pihaknya, namun untuk sarung tangan latek dan thermo gun hingga kini masih menunggu kiriman.
Menanggapi hal tersebut Kapolres Banjar, AKBP Andri Koko Prabowo menyarankan KPU Banjar untuk segera memastikan kapan datangnya perlengkapan tersebut.
"Dipastikan kapan datangnya, telpon saja biar kita bisa mendapat informasi A1, harus dipastikan karena sisa waktu yang ada sangat singkat," pintanya.
Selain logistik, Kapolres Banjar juga menyoroti pasca pemungutan suara. Ia meminta KPU bisa mengkondisikan agar tidak ada uephoria yang berlebihan dari Paslon yang mengkalim kemenangan, padahal belum ada pengumuman resmi dari KPU.
"KPU diminta untuk mengkoordinir pertemuan dengan paslon, bahwa nanti tidak akan mendeklarasikan kemenangan sebelum pengumuman resmi," ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1006 Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto menyatakan pentingnya kesiapan yang harus dilakukan.
Ia memastikan rencana atau jadwal pendistribusian logistik ke 20 kecamatan. Dengan demikian pihaknya bisa mengawal pendistribusian ke tempat tujuan dengan aman.
“Kami akan lakukan pantauan ke Paramasan, bagaimana rutenya di sana, sehingga kami bisa memberitahukan kepada KPU, untuk meyakinkan logistik tersebut sampai pada waktunya," ujarnya.
Selain itu, Dandim juga ingin memastikan bahwa komunikasi lancar ke 20 kecamatan. “Karena informasi yang kurang pasti atau lambat bisa menyebabkan kerawanan, dan berkemungkinan ditunggangi oleh kepentingan lain,” tegas Dandim.
Di sisi lain, Sekda Banjar HM Hilman menginginkan komunikasi antara Forkopimda dan KPU – Bawaslu terus lancar, lebih – lebih menjelang masa pencoblosan.
Lantas Sekda Banjar menyarankan agar membuat grup WattsApp. “Sehingga jika ada perkembangan terkini bisa diketahui langsung untuk ditanggulangi bersama,” kata Sekda Banjar.
Sebelumnya, Bawaslu Banjar terkendala pendanaan tes swab jajaran pengawas yang reaktif rapid tes. Kendala tersebut sudah teratasi setelah Pemkab Banjar memfasilitasi untuk tes swab.