bakabar.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tegaskan bagi Masyarakat luar, korban gempa di Cianjur jangan dijadikan tontonan dan tidak untuk menghalangi pergerkana evakuasi korban.
"Banyak masyarakat di luar masyarakat terdampak datang dari luar kota,luar daerah yang terdampak masuk, seolah-olah bencana ini menjadi tontonan," ujar Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring, Rabu, (23/12).
Terganggunya proses evakuasi dan penanganan korban gempa diakibatkan karena kunjungan masyarakat dari luar Cianjur menjadikan lokasi sebagai tontonan. Karena itu, Suharyanto meminta untuk tidak menghalangi tim yang sedang bekerja di lokasi.
"Ini juga dihimbau rekan-rekan media sampaikan jangan sampai kegiatan itu mengganggu proses penanganan masyarakat terdampak," jelasnya.
Baca Juga: Tiga Hari Pascagempa, Listrik di Cianjur Belum Merata
Kemudian saat ini ada 193 relawan yang tiba di lokasi bencana dengan total personil 2.904 orang, siap membantu proses evakuasi pencarian, pertolongan korban.
"Relawan ini akan kami manfaatkan baik dalam kegiatan pencarian, pertolongan dan evakuasi korban, dalam rangka membantu distribusi logistik kepada para pengungsi," tutur Suharyanto.
Semua relawan nantinya akan dikordinasikan oleh satgas penanganan gempa bumi di Cianjur.
Baca Juga: 40 Korban Belum Ditemukan, BNPB Terus Upayakan Pencarian
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (23/11) sore, jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur mencapai 271 orang.
Kemudian BNPB juga mencatat terdapat sebanyak 2.043 orang yang mengalami luka-luka, jumlah pengungsi 61.908 orang.
Sementara kerugian material rumah secara keseluruhan mencapai 56.320 rumah. Dari total tersebut rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 22.241 unit, rumah rusak sedang 11.641 unit, rumah rusak ringan 22.090 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.