bakabar.com, JAKARTA - Berbagai infeksi dan bakteri dapat menyebabkan tonsilitis atau radang amandel. Penyakit ini memiliki beragam gejala mulai dari ringan hingga berat.
Amandel berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia, dan garis pertahanan dalam melawan virus dan bakteri yang tertelan atau terhirup.
Kumpulan jaringan limfoid di bagian belakang mulut adalah bagian dari cincin amandel Waldeyer. Termasuk amandel palatine, amandel nasofaring (adenoid), amandel tuba (terletak di nasofaring), dan amandel lingual (terletak di bagian belakang lidah).
"Amandel akan merespons terhadap benda asing yang masuk, termasuk bakteri atau infeksi lain, dan membuatnya membengkak dan membesar," kata James Henri Clark, MBBCh, seorang dokter dan asisten profesor THT, melansir Everyday Health, Sabtu (7/10).
Baca Juga: Makan Bersama Keluarga, Terasa Sepele Padahal Baik untuk Kesehatan Mental
Radang amandel kerap diderita oleh anak-anak, terutama pada usia 5 hingga 15 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa. Hal ini disebabkan amandel berperan dalam mencegah penyakit pada anak selama masa pertumbuhan.
Gejala yang mungkin dialami saat menderita radang amandel meliputi:
- Kemerahaan dan bengkak pada amandel
- Terdapat bercak putih atau kuning pada amandel
- Sakit tenggorokan dan sulit atau sakit saat menelan
- Demam
- Suara serak
- Bau mulut
- Sakit perut
- Leher kaku
- Sakit kepala
Pada balita yang belum mampu mengungkapkan gejala yang dialaminya akan menimbulkan reaksi seperti demam, mengeluarkan air liur karena kesulitan atau nyeri saat menelan, menolak untuk makan, dan menjadi sangat rewel.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Crohn, Sakit Perut yang Tak Bisa Dianggap Remeh
Gejala radang tenggorokan sangat mirip dengan flu pada umumnya, karena disebabkan oleh virus yang sama dengan flu.
Namun gejalanya cenderung bertahan lebih lama dan menjadi lebih parah. Dan virus pada flu dapat berubah menjadi infeksi amandel.
Penyebab Radang Amandel
Sebanyak 70 persen kasus radang amandel disebabkan oleh virus, termasuk rhinovirus (pilek), virus influenza (flu), dan virus Epstein-Barr.
Kasus lainnya disebabkan oleh bakteri, dan kemungkinan besar adalah bakteri strep (Streptococcus pyogenes).
"Radang ini dapat meningkatkannya terhadap orang lain yang terkena tetasan infeksi akibat terhirup atau batik, dan meningkatkan risiko tersebut," kata Nicholas Rowan, MD., profesor THT di John Hopkins Medicine.
Baca Juga: Psoriatik Arthritis, Radang Sendi pada Penderita Psoriasis
Anak kecil dan remaja berisiko lebih tinggi, karena memiliki jaringan amandel yang lebih tinggi. "Seiring bertambahnya usia, jaringan amandel akan menyusut dan mengurangi infeksi," kata Dr. Clark.
Dikatakan demikian, karena seorang anak seringkali lupa saat melakukan aktivitas. Sehingga penularan kerap kali terjadi akibat kontak fisik dan menghirup partikel udara, terlebih saat penderita bersin.
Menurut Cooper University Health Care, faktor risiko utama radang amandel pada orang dewasa adalah tinggal dengan anak-anak dan usia lanjut, yang membuat imun tubuh melemah.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Cacar Air Berisiko Bawa Penyakit Komplikasi Lain
Tonsilitis dapat diobati dengan antibiotik dan biasanya sembuh dalam waktu sekitar 10 hari. Namun jika terjadi komplikasi lainnya penyakit ini memerlukan waktu lebih lama dan pengobatan lanjutan oleh dokter.
Pemberian antibiotik dengan resep dokter dapat dilakukan untuk meredakan amandel yang membengkak. Dan jika memiliki alergi, penicilin atau amoxicilln dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik.
Untuk membantu tubuh sembuh dari radang amandel, pastikan untuk banyak beristirahat, tetap terhidrasi, serta konsumsi makanan lunak, dan hindari asap rokok, makanan atau minuman asam.
Radang amandel tidak bisa dianggap remeh, karena dapat berisiko komplikasi yang lebih serius, seperti:
- Selulitis Tonsil Ini, infeksi yang menyebar jauh ke jaringan sekitar amandel
- Abses Quinsy atau Peritonsillar Infeksi ini menyebabkan kumpulan nanah di belakang amandel
- Infeksi Telinga Tengah atau Otitis Media, penumpukan cairan dapat menyebabkan infeksi sekunder pada telinga
- Demam Reumatik, kelainan peradangan yang menyerang jantung, persendian, dan jaringan lain
- Glomerulonefritis Pasca-Streptokokus (PSGN), gangguan inflamasi pada ginjal menyebabkan pembuangan limbah dan kelebihan cairan dari darah tidak memadai
- Sleep Apnea, pembengkakan amandel dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran napas dan mengakibatkan apnea tidur (suatu kondisi kronis di mana pernapasan berhenti sementara saat tidur)
Kapan Harus ke Dokter?
Seorang anak atau orang dewasa yang mengalami radang amandel dan disertai demam tinggi, serta kurangnya asupan yang masuk dalam tubuh harus segera dilarikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.