“Benar, kemarin orang tuanya datang mau menanyakan keberadaan Putri, cuma kami bilang Putri sudah aman dan untuk sementara tidak boleh dulu ketemu sama orangtuanya,” beber Kamala.
“Jadi, sifatnya kami hanya mendampingi Putri dan sekarang kasusnya sudah di PPA Polda Kalteng. Jadi mohon maaf kami tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh,” pungkasnya.
Sementara itu, Rina orangtua Putri coba dihubungi bakabar.com via pesan WhatsApp belum memberikan balasan.
Sebelumnya diberitakan, Putri Adina Nur Rahim asal Kapuas, Kalteng, yang sebelumnya sempat dikabarkan hilang, tiba-tiba muncul melalui video klarifikasi yang dibuatnya, Sabtu (13/11).
Video klarifikasi tersebut diposting dalam akun facebook pribadinya @Putridnnr.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, Putri menyatakan bahwa dirinya membuat video tersebut tanpa paksaan siapa pun. Dan dirinya mengaku bukan diculik atau dilarikan oleh siapa pun juga.
“Tetapi saya yang melarikan diri dari orang tua saya, karena disiksa dan di-KDRT oleh orangtua saya,” katanya dalam videonya.
“Saya sekarang berada di tempat yang aman dan dilindungi oleh orang-orang baik. Saya juga dalam kondisi yang sehat walafiat dan apa yang diberitakan itu tidak benar, terima kasih,” ucap Putri.
Menanggapi video klarifikasi anaknya tersebut, Rina orangtua Putri angkat bicara. Dia mengaku kecewa dan meminta dirinya dapat dipertemukan dengan anaknya.
“Sebagai orangtua, jujur saya sangat kecewa sekali. Kalau dia sekarang berada dengan orang-orang baik, tolong saya minta pertemukan saya dengan Putri,” kata Rina saat dihubungi bakabar.com via gawai, Sabtu (13/11) sore.
Terkait pengakuan Putri bahwa dirinya disiksa dan di KDRT. Rina membantah pengakuan tersebut.
“Tidak benar saya meng-KDRT dan saya tidak ada ribut dengan anak saya itu. Jadi, kenapa dia [Putri] bisa ngomong seperti itu. Sekali lagi jujur saya sangat kecewa,” ucap Rina yang mengaku sampai sekarang tidak tahu di mana Putri berada.