Bisnis

Punya Peluang Besar, Bisnis F&B Perlu Kembangkan Produk

Fnb IDEA Expert, Founder Donuthing, Thick Toast dan Goerengan Valentino Ivan menjelaskan dalam bisnis FnB semua pelaku usaha memiliki peluang yang sama

Featured-Image
Fnb IDEA Expert, Founder Donuthing, Thick Toast dan Goerengan Valentino Ivan sedang menjadi narasumber dalam webinar Pahami Market Insight, Kunci Keberhasilan Bisnis Kuliner Saat ini, Senin (31/10).

bakabar.com, JAKARTA – Founder Donuthing, Thick Toast dan Goerengan Valentino Ivan menjelaskan dalam bisnis F&B semua pelaku usaha memiliki peluang yang besar. Sehingga harus berani untuk mengembangkan produk dengan melakukan inovasi.

Dirinya memberikan contoh ketika Starbucks yang secara bisnis sudah sangat besar, namun sekarang harus tersaingi dengan kehadiran Kopi Kenangan dan Janji Jiwa.

“Yang pasti semua bisnis dimulai dari ada kebutuhan atau permasalahan, dan selama kita bisa memenuhi kebutuhan itu maka bisnis kita akan bertahan, ucapnya dalam webinar Pahami Market Insight, Kunci Keberhasilan Bisnis Kuliner Saat Ini, Senin (31/10).

Untuk mendapatkan ide, pelaku usaha harus bisa melihat sesuatu yang sedang dibutuhkan konsumen. Cara paling mudah untuk mengetahui kebutuhan tersebut dilakukan dengan riset tren pasar lokal.

Baca Juga: Sudah Pakai Instagram, Penjualan Masih Sepi? UMKM Perlu Manfaatkan Fitur Reels

“Paling gampang media sosial dengan melihat Instagram, Tiktok atau mungkin YouTube ataupun dengan media sosial lainnya untuk melihat apa yang sedang tren dan disukai masyarakat,” ujarnya

Sehingga jangan sampai membuat bisnis yang memang sedang tidak dibicarakan atau tidak diminati oleh masyarakat.

Menurutnya ketika membangun What's Up Cafe, hal itu terinspirasi dari Ropang Eddy dan 88 yang selalu ramai oleh mahasiswa. Namun memasuki tahun 2015 warmindo terlihat kurang menarik, sehingga dengan kehadiran sosial media seperti Instagram maka dibentuklah What's Up Cafe yang memberikan inovasi dari produk yang sudah ada.

Baca Juga: UMKM Menempati Posisi Terbawah dalam Piramida Literasi Keuangan

“Simpel dari makanan mahasiswa yang ada di sekeliling kita bahkan Ropang Eddy sudah ada sejak dari saya kecil dan akhirnya saya bisa menyaingi mereka,” ungkapnya.

Selanjut ide tersebut bisa datang dari pasar luar negeri, seperti Donuthing yang merupakan jenis donat krispi. Kemunculan ide ini karena melihat budaya masyarakat Indonesia yang menyukai gorengan, sehingga dengan kehadiran produk seperti donat goreng akan memiliki peluang untuk bisa menarik konsumen dalam negeri.

“Makanya dulu waktu menciptakan donuthing itu, saya lihat dari donut di Taiwan dan kebetulan di Taiwan itu sudah ada donat yang digoreng. Untuk di Indonesia waktu itu sepertinya belum ada, dan setelah di riset akhirnya diputuskan untuk dijual karena dilihat bisa berjalan,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner