bakabar.com, JAKARTA - Tahun 2023 ditutup dengan perhelatan besar yang mempertemukan UMKM produsen barang dan jasa dengan pengguna anggaran (end user).
Gelaran itu adalah APKASI Procurement Network (APN) 2023 yang diadakan selama dua hari pada 27-28 November 2023 bertempat di Hall A Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Perhelatan APN keempat itu mengusung tema ‘Produk Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri’. Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang dalam keterangannya mengungkapkan, tujuan yang ingin dicapai adalah para end user di lingkungan pemerintahan dapat melihat secara langsung berbagai produk lokal yang merupakan solusi kebutuhan mereka.
Hal berikutnya, ujar Sarman, mendorong pemda untuk membeli atau belanja melalui mekanisme e-katalog dalam kegiatan Pengadaan Barang/Jasa (Perbajas) Pemerintah. Diharapkan para anggota APKASI memiliki e-katalog untuk produknya masing-masing, karena dengan e-katalog proses pemilihan barang hingga pembelian menjadi lebih cepat.
Baca Juga: Apindo: UMKM Bakal Kecipratan Perputaran Uang Selama Pemilu
“Semua menjadi transparan karena kegiatan dalam e-katalog terpantau secara digital,” jelas Sarman, Minggu (10/12).
APN 2023 juga menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah dengan produsen, sehingga menjadi lebih dekat. Hal itu membuat transaksi di antara keduanya jauh lebih baik.
“Pemerintah bisa konsultasi dahulu soal spesifikasi barang atau jasa, sehingga saat berbelanja barang atau jasanya tepat guna,” kata Sarman.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Ristika Putri Istanti menilai APN 2023 sebagai momentum untuk menampilkan produk-produk unggulan kabupaten yang telah dikembangkan oleh UMKM berbasis alam.
Baca Juga: Tingkatkan Nilai Produk UMKM, Rumah Kemasan Pemkot Banjarbaru Fasilitasi Secara Gratis
LTKL yang merupakan kaukus pembangunan lestari dari APKASI ingin menyebarkan pola berbelanja barang atau jasa serta rantai pasok yang mendorong pengadaan yang ramah lingkungan dan ramah sosial.
LTKL juga mendorong resep ekonomi lestari seluas mungkin termasuk dalam konteks pengadaan barang dan jasa yang melibatkan pemerintah kabupaten dan nasional, serta pelaku usaha UMKM sebagai mesin penggerak di tingkat tapak.
“Sejalan dengan hal itu, pengadaan barang dan jasa berkelanjutan ini dapat membantu capaian target nasional dalam serapan penggunaan produk dalam negeri dan berbasis alam,” papar Ristika.
Senada, Sandy Surya dari Galeri Surya Gambo mengungkapkan, pengadaan barang dan jasa berkelanjutan memberikan pemaknaan yang jelas mengenai aspek yang perlu diperhatikan terutama aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Baca Juga: Masa Kampanye Pemilu, UMKM Diprediksi Diguyur Cuan
Salah satu produk lokal lestari UMKM berbasis alam adalah produk Gambo Muba yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat Desa Toman di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.
“Kegiatan APN hadir untuk mempromosikan produk lokal berkelanjutan sekaligus membantu pelaku usaha untuk memahami rantai pasok,” katanya.
Senada Sandy, perwakilan orang muda dari Kabupaten Sanggau, Akhmad Rizaldi, menyampaikan saat ini banyak orang muda yang tertarik menggeluti UMKM, baik sebagai enabler maupun sebagai pelaku usaha dan keterlibatannya dari hulu ke hilir.
“Kami dari Samudra Bekudonk percaya bahwa sektor UMKM memberikan ruang dan membuka kesempatan bagi orang muda untuk berkarya membangun ekonomi berbasis komunitas sambil memastikan produk yang kami hasilkan dari proses inkubasi di Sanggau dapat berkontribusi pada perlindungan hutan dan gambut, menjaga ruang hidup di kampung halaman kami serta dapat dikenal lebih luas,” ujar Aldi sapaan Akhmad Rizaldi.
Baca Juga: Jadi Pelaksana Pekan Raya Tabalong, Hipmi Prioritaskan UMKM
Sementara itu, Co-Founder Java Kirana Noverian Aditya membeberkan, produk lokalnya tidak kalah saing dengan produk lain.
“Mari mulai sekarang coba pakai produk lokal agar bisa support produk lokal lainnya di Indonesia. Support produk lokal untuk membantu petani dan mendorong produk di kancah internasional,” tutup Noverian.